Prabowo-Sandiaga Akan Soroti Kasus Novel Baswedan Saat Debat Capres Cawapres

Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Mardani Ali Sera mengungkap isu yang akan disoroti Prabowo-Sandiaga.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Jan 2019, 16:05 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2019, 16:05 WIB
Gaya Pidato Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi Usai Dapat Nomor Urut
Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) memberikan pidato usai mengambil nomor urut peserta Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (21/9). Pasangan Prabowo-Sandi mendapatkan nomor urut 02. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Mardani Ali Sera mengungkapkan, isu yang akan disoroti Prabowo-Sandiaga dalam debat capres cawapres adalah kasus penyerangan air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

"Termasuk menjadi salah satu yang paling concern karena kalau seorang penyidik KPK saja 650 hari terbengkalai apa yang terjadi dengan masyarakat umum," kata Mardani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/1/2019).

Selain itu, lanjut dia, Prabowo-Sandiagaakan fokus pada isu Operasi Tangkap Tangan (OTT) dan penguatan KPK.

"OTT tiap hari, presiden tidak bisa menutup mata. Karena itu bagian dari perangkat yang mensejahterakan rakyat," kata di.

Mardani memaparkan, sekarang ini ada 67 persen anggota DPR mendukung Jokowi. Namun penguatan terhadap lembaga antirasuah itu belum bisa dilakukan secara maksimal.

"Kenapa dibiarkan? Penguatan KPK bisa dijalankan. Sekarang ini semua kendali masih ada di Pak Jokowi. Nah makanya nanti akan kita elaborasi," ucap Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kasus Novel Baswedan

Sudah satu setengah tahun kasus penyiraman Novel Baswedan dengan air keras belum tuntas. Novel Baswedan berharap kasus penyerangannya dapat segera terungkap.

Novel juga berharap agar Presiden Joko Widodo atau Jokowi mempunyai keberanian untuk mengungkap pelaku penyerangan terhadap dirinya. Sebab, menurut dia, kasus tersebut bukanlah masalah kecil.

"Tentu dalam hal ini adalah Bapak Presiden yang kita harapkan, yang paling kuat di negara ini, yang memimpin negara kita untuk berani menunjukkan sikap yang tegas agar upaya pengungkapan ini dilakukan dengan sungguh-sungguh, tidak dibiarkan dan tidak abaikan," jelasnya.

 

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya