Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Priyo Budi Santoso mengungkap alasan paslon nomor urut 2 itu memilih mengenakan setelan jas lengkap dengan peci hitam untuk foto di surat suara.
Menurut Priyo, pemilihan jas sudah melalui diskusi cukup panjang dengan tokoh budaya dan para pakar.
Baca Juga
“Banyak pilihan yang tersedia, termasuk pakai baju muslim atau baju adat. Ketika kami mengadakan diskusi terbatas, mengundang berbagai tokoh budaya dan termasuk pakar-pakar dan menyimpulakan kali ini Pak Prabowo dan Sandi ingin tampil beda dengan baju yang mencitrakan kepemimpinan dan kewibawaan nasional,” kata Priyo di Gedung KPU RI, Jumat (4/1/2019).
Advertisement
Menurut Priyo, setelan jas mencitrakan kepemimpinan dan kewibawaan. Meski mengenakan pakaian formal, Priyo menyebut Prabowo-Sandiaga tetap mengenakan aksesoris berciri khas Indonesia, yakni kopiah dan nama lengkap, dengan menyematkan gelar haji.
"Tetapi harus ingat juga beliau pakai kopiah yang sangat khas, mayoritas masyarakat muslim di tanah air kita. Dan pake haji juga secara sadar itu sehari-hari, Haji Prabowo Subianto,” katanya
Perpaduan kopiah dan jas menurut Priyo adalah perpaduan yang sangat lengkap bagi pemimpin Indonesia.
"Itu sudah lengkap dan merupakan representasi yang mewakili nasionalisme keislaman karena pake kopiah dan haji tetapi juga kewibawaan dan kepemimpinan karena pake jas,” ujar dia.
Tak Mau Terjebak Simbol Agama
Tim Prabowo-Sandiaga menurut Priyo sengaja tidak memilih pakaian dengan simbol-simbol keagamaan.
"Kami meyakinin tidak harus terlalu mengeksploitasi menunjukkan keislaman baju muslim atau adat tertentu, kami hindari itu. Sengaja kami tidak memilih itu. Itu kenapa enggak pakai budaya Jawa atau pakaian adat lain," Priyo menandaskan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement