Bamsoet: Jokowi Tetap Unggul di Survei Bukan Kejutan

Dalam survei terbaru Indikator, Jokowi-Ma'ruf masih unggul dengan 54,9 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga 34,8 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jan 2019, 20:27 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2019, 20:27 WIB
KPK Luncurkan Buku Foto Perjalan Selama 14 Tahun Berantas Korupsi
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo memberi sambutan saat peluncuran buku "14 Tahun Perjalanan KPK" di Gedung KPK, Jakarta (23/5). Buku tersebut berisi kumpulan foto yang direkam oleh jurnalis foto dan juga humas KPK. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Wakorbid Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai wajar jika hasil survei pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul dari pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hal itu, kata dia terbukti dari deretan hasil penelitian lembaga survei yang mengunggulkan Jokowi-Ma'ruf.

"Bahwa hasil survei itu Pak Jokowi unggul bukan suatu hal yang mengejutkan. Memang faktanya, hampir semua rilis survei, petahana atau Pak Jokowi tetap unggul," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/1/2019).

Meski begitu, lanjut Ketua DPR ini, partainya bersama koalisi Jokowi-Ma'ruf yang lain akan terus berusaha menaikkan elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 01 itu. Salah satunya dengan cara menggaet suara dari pemilih mengambang atau swing voters.

"Selain juga para kader partai, kami yang tidak duduk di parlemen maupun yang di parlemen selalu bergantian mengejar dan menjaga agar suara yang belum menentukan pilihan itu pada akhirnya di ujung memilih Pak Jokowi," ungkap Bamsoet.

Diketahui, dalam survei terbaru Indikator yang dilakukan pada 16-26 Desember 2018, Jokowi-Ma'ruf masih unggul dengan 54,9 persen. Sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga 34,8 persen.

Tapi tren Jokowi turun jika dibandingkan survei dari September sampai Desember. Sementara Prabowo naik.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, kedua pasangan ini mengalami naik turun suara dalam tiga bulan terakhir dari bulan September, Oktober, dan Desember 2018.

Berdasarkan data di bulan September, Jokowi-Ma'ruf meraih 57,7 persen, kemudian menurun di bulan Oktober 53 persen, dan naik lagi di bulan Desember. Sedangkan Prabowo-Sandiaga, di bulan September 32,3 persen, kemudian menurun di Oktober sekitar 30 persen. Di Desember menguat 34,8 persen.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Hoaks Tidak Mempan

Survei Indikator menunjukan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin masih terpaut 20 persen, dibandingkan Prabowo-Sandiaga. Jokowi memiliki elektabilitas 54,9 persen, Prabowo 34,8 persen, dan 9,2 persen responden belum menentukan pilihan.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Hasto Kristiyanto menegaskan jajarannya tak berpuas diri dan terus kerja keras. Pihaknya bakal mempertahankan strategi kampanye positif.

"Dengan demikian the power of positive thinking-lah yang menjadi keunggulan Paslon Jokowi-KH Ma’ruf Amin," kata Hasto dalam keterangan pers, Rabu (9/1/2018).

Menurutnya, hoaks yang dilancarkan kubu Prabowo tidak mempengaruhi elektabilitas. Hal itu tergambar dalam hasil survei.

Hasto melihat elektabilitas Jokowi tetap tinggi karena rakyat menilai mantan Gubernur DKI Jakarta itu hanya korban fitnah.

"Terbukti bahwa hoaks dan fitnah hanya berdampak pada peningkatan militansi parpol dan tim kampanye masing-masing, tetapi tidak memiliki dampak elektoral yang signifikan," kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan itu.

 

Reporter: Sania Mashabi

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya