Timses Jokowi: Dukungan PBB Lunturkan Stigma Anti-Islam

Timses Jokowi akan berbagi peran secara rata dengan PBB yang baru saja memutuskan masuk koalisi.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jan 2019, 10:38 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2019, 10:38 WIB
Keakraban Jokowi dan Yusril Ihza Mahendra di Istana Bogor
Presiden Joko Widodo dan pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra memberi keterangan usai salat Jumat di Masjid Baitussalam di Kompleks Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (30/11). (Liputan6.com/HO/Biropers)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN), Arsul Sani menyambut baik dukungan Partai Bulan Bintang (PBB) untuk Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Menurutnya, dukungan itu semakin menghilangkan citra bahwa Jokowi anti Islam.

"Dukungan PBB kepada paslon 01 semakin mengikis labelling bahwa Jokowi itu anti Islam sebagaimana yang selama ini dikembangkan dengan menyebarkan hoaks via berbagai medsos," kata Arsul pada wartawan, Senin (28/1/2019).

Arsul menuturkan, bergabungnya PBB pada tim Jokowi-Ma'ruf juga menandakan keterbukaan pada partai lainnya di Koalisi Indonesia Kerja (KIK). KIK, lanjutnya juga akan terus berbagi tugas pemenangan ke semua partai pendukung Jokowi-Ma'ruf tanpa pilih-pilih.

"Selama ini di KIK memang partai-partai berbagi peran sehingga tidak ada yang merasa dikecilkan perannya," ungkapnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Keputusan PBB

Diketahui, PBB telah melabuhkan dukungannya pada Jokowi-Ma'ruf. Keputusan itu diambil dalam rapat pleno 19 Januari lalu dan dikukuhkan lagi dalam Rakornas PBB di Hotel Mercure, Ancol Jakarta Utara, Minggu (27/1/2019).

"Keputusan memberikan dukungan politik kepada Jokowi-Ma'ruf Amin, bukanlah keputusan pribadi Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra, tetapi keputusan mayoritas Rapat Pleno DPP PBB tanggal 19 Januari 2019," kata Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, Minggu (27/1/2019).

Meskipun telah memutuskan memberikan dukungan resmi kepada Jokowi-Ma'ruf, PBB kata Pakar Hukum Tata Negara ini, tetap menghargai dan menghormati apabila ada fungsionaris dan anggota partai yang berbeda pilihan dan dukungan dengan keputusan DPP PBB. Dia menegaskan aksi dukungan itu tidak boleh melibatkan partai.

"DPP PBB juga mengajak segenap fungsionaris, anggota dan simpatisannya untuk saling hormat-menghormati kalau ada perbedaan pendapat di dalam partai," ucapnya.

 

Reporter: Sania Mashabi 

Sumber: Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya