Liputan6.com, Bandung - Bulan Ramadan merupakan bulan suci yang sangat dinantikan oleh seluruh umat muslim di dunia. Pada bulan tersebut, Allah SWT melimpahkan berkah serta ampunan kepada hamba-Nya yang beribadah dengan penuh keikhlasan.
Selain itu, bulan Ramadan menjadi momen pelaksanaan ibadah puasa yang berlangsung dari fajar hingga magrib. Umat muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunah agar mendapatkan pahala berlipat ganda.
Terdapat banyak amalan sunah yang bisa dilakukan salah satunya adalah Salat Tarawih. Ibadah tersebut sangat dianjurkan untuk dilaksanakan karena hanya hadir di bulan suci Ramadan.
Advertisement
Kemudian salat tarawih dilakukan setelah salat isya sepanjang bulan Ramadan dan bisa dilakukan secara berjamaah di masjid atau sendiri di rumah. Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya melaksanakan salat tarawih.
Meskipun tidak wajib, ibadah ini memiliki amalan yang besar dan membantu umatnya untuk lebih dekat kepada Allah dan sebagai bentuk penyempurnaan ibadah Ramadan. Salat tarawih juga bisa mempererat kebersamaan umat muslim terutama jika dilaksanakan di masjid.
Adapun dalam pelaksanaannya salat tarawih memiliki jumlah rakaat yang fleksibel karena beberapa tempat ada yang mengerjakan 8 rakaat dengan 3 rakaat witir atau 20 rakaat dengan tambahan witir.
Keduanya sama-sama mempunyai keutamaan dan Rasulullah SAW tidak menentukan jumlah rakaat yang baku. Namun, yang utama dalam pelaksanaannya adalah kekhusyukan dan keistiqamahan ketika dilaksanakan sepanjang Ramadan.
Sejarah Salat Tarawih
Melansir dari beberapa sumber, Salat Tarawih pertama kali dilakukan oleh Rasulullah SAW di Masjid Nabawi pada Ramadan tahun kedua hijriah. Rasulullah SAW menyebutnya dengan nama Qiyam Ramadan.
Adapun Qiyam Ramadan mempunyai arti penghidupan atas malam Ramadan atau ibadah yang dilakukan untuk menghidupkan malam-malam Ramadan. Melalui shahih Bukhari, Rasulullah SAW pada saat itu mengerjakan Qiyam Ramadan sebanyak 11 rakaat.
Kemudian kala itu mengerjakan salatnya terkadang di masjid dan di rumah yang memberikan pemahaman bahwa tidak ada kewajiban untuk salat tarawih di masjid sehingga artinya bisa dilaksanakan baik di masjid atau di rumah.
Sementara itu, melalui beberapa sumber lain disebutkan Rasulullah SAW melaksanakan salat tarawih di Masjid Nabawi berjamaah hanya dua malam dan pendapat lain ada yang menyebutkan tiga malam.
Advertisement
Kapan Istilah Tarawih Digunakan?
Seperti diketahui sebelumnya, pelaksanaan salat tarawih awalnya dikenal dengan nama Qiyam Ramadan. Mengutip dari Nu Online istilah tarawih baru muncul belakangan ketika diidentikan dengan salat berjamaah yang punya jeda istirahat (tarwihah).
Kemudian terkait asal nama salat tarawih juga dijelaskan Imam Ibnu Hajar al-Asqalani berikut ini:
والتَّراويحُ جمعُ تَرْويحةَ وهي المرَّةُ الواحدةُ مِنَ الرَّاحةِ كتَسْليمةٍ مِنَ السّلامِ سُمِّيَت الصلاة في الجماعة في ليالي رمضان التّراويح لأنَّهم أوّل ما اجتمعوا عليها كانوا يستريحون بين كلِّ تسليمتين
Artinya: “Tarawih adalah jamak dari tarwihah yaitu istirahat satu kali, seperti kata taslimah berasal dari kata salam. Salat berjamaah di malam-malam bulan Ramadan disebut sebagai tarawih karena pada awalnya salat tarawih dilakukan secara berjamaah, para sahabat beristirahat di antara setiap dua kali salam” (Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathul Baari, Juz IV, H. 250).
Keutamaan Salat Tarawih
Salat tarawih merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan karena memiliki banyak keutamaan baik. Berikut ini beberapa keutamaan dari melaksanakan salat tarawih ketika bulan Ramadan:
1. Diampuni dosa yang terdahulu
Melaksanakan salat tarawih dipercaya memiliki keutamaan untuk diampuni dosa-dosa yang terdahulu karena ketika bulan Ramadan semua pintu pengampunan dibuka. Hal tersebut sebagaimana dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim berikut ini:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: “Barangsiapa melakukan ibadah puasa Ramadan karena iman dan mencari pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR Imam Bukhari dan Muslim.
2. Pahala berlipat ganda
Ketika melaksanakan salat tarawih dapat melipatgandakan pahala terutama jika dilaksanakan secara berjamaah di masjid atau musala. Pahala yang didapatkan dari salat berjamaah dapat meningkat hingga 27 derajat.
مَنْ قَامَ مَعَ اْلإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَة
Artinya: “Barang siapa qiyamul lail bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya (pahala) qiyam satu malam (penuh)” (HR Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Ibn Majah, Nasa’i).
3. Melapangkan rezeki
Melaksanakan salat tarawih di bulan Ramadan juga dipercaya bisa melapangkan rezeki untuk yang melaksanakannya. Pasalnya ketika menjalankan salat tarawih terutama di masjid akan terjalin silaturahmi dan yang terjaga dengan baik akan melapangkan rezeki.
“Seorang yang menyambung silaturahmi bukanlah seorang yang membalas kebaikan seseorang dengan kebaikan semisal. Akan tetapi seorang yang menyambung silaturahmi adalah orang yang berusaha kembali menyambung silaturahmi setelah sebelumnya diputuskan oleh pihak lain” (HR Bukhari).
Kemudian masih ada banyak keutamaan-keutamaan lain dari melaksanakan salat tarawih sehingga sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh umat muslim di bulan Ramadan.
Advertisement
