4 Wilayah Ini Jadi Pekerjaan Rumah Bagi TKN Jokowi-Ma'ruf Amin

Usman yakin di daerah timur Indonesia, Kalimantan, dan Pulau Jawa, suara Jokowi-Ma'ruf Amin relatif aman.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Feb 2019, 06:32 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2019, 06:32 WIB
Debat Pilpres 2019
Capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi (kiri) dan Ma'ruf Amin saat memaparkan visi misi dalam debat Pilpres 2019, Jakarta, Kamis (17/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Usman Kansong menyebut, beberapa wilayah bakal menjadi pusat pertarungan pihaknya. Misalnya, Pulau Sumatera dan Sulawesi.

Menurut dia, dua daerah yang menjadi zona merah di pulau itu adalah Provinsi Aceh dan Sumatera Barat. Sementara, wilayah yang dinilai aman yakni Lampung, Bangka Belitung, Bengkulu, dan Sumatera Selatan. Sedangkan di provinsi lainnya, kedua kubu bersaing ketat.

"Aceh dan Sumbar lah (zona merah). Daerah lain relatif saya kira bisa kita tangani," kata Usman di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/2/2019).

Adapun yang menjadi isu krusial adalah masalah harga pangan.

Menurut dia, TKN Jokowi-Ma'ruf Amin mengerahkan para kepala daerah sebagai strategi untuk menggalang kekuatan di Sumatera.

Selain Aceh dan Sumbar, provinsi yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi TKN Jokowi-Ma'ruf Amin adalah Gorontalo dan Sulawesi Tengah. Sedangkan daerah lain di Sulawesi diyakini sebagai basis Jokowi, khususnya Sulawesi Selatan karena faktor Jusuf Kalla.

Usman yakin di daerah timur Indonesia, Kalimantan, dan Pulau Jawa, suara Jokowi-Ma'ruf Amin relatif aman. Juga di Papua, NTB, NTT, sampai Bali.

"Indonesia Timur, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, kita aman. Sumatera yang masih menjadi tantangan," ucap Usman.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kalangan Menengah dan Berpendidikan Tinggi

Jika dari sektor pemilih, Usman menuturkan Jokowi tinggal kurang suara dari kalangan menengah atas dan kelompok pendidikan tinggi. Untuk kelompok Islam, dia mengklaim meningkat seperti temuan beberapa lembaga survei.

Deklarasi dukungan kampus belakangan, adalah cara TKN meraup suara pemilih kelompok terdidik. Sementara untuk kelompok menengah bawah, identifikasi Jokowi sebagai wong cilik berhasil mengamankan suara.

"Kalangan menengah atas tidak sebesar tidak setebal kalangan bawah. Pak Jokowi identifikasinya wong cilik. Tinggal sekarang bagaimana kita memperbesar suara di kalangan terdidik deklarasi membantu kita meraih suara dari kalangan mereka," ujar Usman.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya