Unicorn dan Tanah Prabowo Munculkan Sentimen Negatif Warganet saat Debat Capres

Jokowi unggul dalam frekuensi pembicaraan di media sosial, serta mendapat lebih dari 50% respon positif dari masyarakat.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Feb 2019, 10:07 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2019, 10:07 WIB
Keakraban Jokowi dan Prabowo Usai Debat Kedua Pilpres
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) bersalaman usai debat kedua Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Debat kedua capres telah digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu 17 Febuari. Selama berlangsung, ajang adu gagasan dan pemikiran calon presiden tersebut marak diperbincangkan masyarakat, tak terkecuali di dunia maya.

Menurut pemantau percakapan politik di media sosial, PoliticaWave, calon presiden nomor urut 01 Jokowi paling banyak dibicarakan warganet selama debat berlangsung. Jokowi unggul dalam frekuensi pembicaraan di media sosial, serta mendapat lebih dari 50% respon positif dari masyarakat.

"Jokowi selaku petahana sentimennya jauh lebih positif daripada Prabowo, bahkan Prabowo mendapatkan sentiment negatif dari netizen," ungkap Head of Analytics PoliticaWave Nadia Salshabilla dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin (18/02/2019).

Menurutnya, Jokowi mendapat sentimen positif sebesar 57,51% dan sentimen negatif sebesar 42,49%. Sedangkan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto mendapat sentimen positif sebesar 29,48% dan sentimen negatif sejumlah 70,52% dari warganet.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tanah Prabowo dan Unicorn

Kendati demikian, PoliticaWave mencatat beberapa pernyataan Jokowi yang mendapat sentimen kurang baik dari warganet, salah satunya terkait soal kepemilikan tanah Prabowo di Kalimantan dan Aceh.

Sedangkan pernyataan Prabowo yang menyebabkan kemerosotan sentimen positif dari warganet, salah satunya tidak mengetahui istilah 'unicorn' saat menangapi pernyataan Jokowi mengenai industri 4.0.

"Jokowi unggul di semua segmen, baik dari jumlah percakapan maupun dari sentimen percakapan. Isu-isu positif terkait Jokowi disebabkan oleh hal-hal yang substansial terkait tema debat," Nadia memungkasi.

 

Reporter: Rifqi Aufal Sutisna

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya