Suara NU untuk Jokowi Naik dalam Survei Terbaru Pilpres 2019 Versi LSI Denny JA

Hasil survei LSI Denny JA terbaru menunjukkan suara dukungan Nahdlatul Ulama (NU) kepada Jokowi-Ma'ruf Amin meningkat.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Mar 2019, 15:12 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2019, 15:12 WIB
Peluk Hangat Jokowi - Prabowo Akhiri Debat Perdana Pilpres 2019
Capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin bersalaman dengan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno usai debat perdana Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terbaru menunjukkan, suara dukungan Nahdlatul Ulama (NU) kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin meningkat. Pada Februari 2019, sebanyak 64,1 persen warga NU mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.

Angka itu naik dari 55,6 persen pada Januari 2019, dan 52,4 persen pada Desember 2018. Suara itu berdasarkan 87,8 persen pemilih muslim dari 1.200 responden survei.

Dalam survei terbaru Pilpres 2019 ini, LSI membagi menjadi empat ormas Islam. Yaitu NU, Muhammadiyah, Persaudaraan Alumni 212, dan Front Pembela Islam, serta ormas Islam lainnya.

Pemilih dari Muhammadiyah kepada Jokowi pada Februari 2019 sebesar 33,3 persen, turun dari 42 persen pada Januari 2019. Pada Desember 2018, 39,6 persen.

Pemilih yang berasosiasi dengan PA 212 sebesar 33,3 persen pada Februari 2019, 28,6 persen saat Januari 2019, dan 0 persen kala Desember 2018. Sementara, pemilih dari FPI 0 persen pada Februari 2019, 30 persen pada Januari 2019, dan 40 persen pada Desember 2018.

"Di pemilih muslim dukungan atas Jokowi-Ma'ruf menurun di berbagai ormas Islam kecuali di NU," kata peneliti LSI Ardian Sopa saat memaparkan survei terbaru Pilpres 2019 di kantornya, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (5/3/2019).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Prabowo Menurun

Sementara, suara NU kepada Prabowo cenderung menurun dibandingkan ormas Islam lainnya. Di pemilih NU, suara Prabowo-Sandiaga sebesar 28,3 persen pada Februari 2019, 33,6 persen pada Januari 2019 dan 33,9 persen pada Desember 2018.

Sementara pemilih Muhammadiyah kepada paslon 02, 62,2 persen pada Februari 2018, 54 persen pada Januari 2019, dan 41,5 persen pada Desember 2018.

Pemilih PA 212 malah cenderung naik turun, dari 100 persen di Desember 2018, 57,1 persen di Januari 2019, dan 85,7 persen di Februari 2019.

Sedangkan pemilih dari FPI solid dengan 100 persen pada Februari 2019, 70 persen pada Januari 2019, dan 40 persen pada Desember 2018.

Survei dilaksanakan pada rentang waktu waktu 18-25 Februari 2019. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error plus minus 2,9 persen.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya