Kritik Balik Prabowo, Ma'ruf: Bukan Kartunya Dimakan

Setiap orang tak mungkin langsung diberikan pekerjaan, mengingat daya saing yang sekarang ini. Karenanya, dibutuhkan keterampilan, agar sumber daya manusia yang dimiliki bisa bersaing.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 07 Apr 2019, 15:25 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2019, 15:25 WIB
tgb
Kampanye terbuka cawapres Ma'ruf Amin dan mantan Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi di Lapangan Nasional Selong, Lombok Timur, NTB, Selasa (2/4/2019). (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden Prabowo Subianto mengkritik pemimpin yang bagi-bagi kartu. Menurut mantan Pangkostrad ini, masyarakat lebih membutuhkan pekerjaan ketimbang kartu.

Calon wakil presiden Ma'ruf Amin mengkritik balik sindiran Prabowo Subianto tersebut. Dia menduga ucapan tersebut digunakan untuk menyerang lawannya, Joko Widodo atau Jokowi, lantaran mengandalkan kartu sakti untuk menunjukkan programnya dalam setiap kampanye.

"Kartu itu kan alatnya untuk mendapatkan pekerjaan. Dilatih dulu supaya orang yang punya kerjaan kan punya keterampilan, dilakukan skilling, upskilling, reskilling, diberi skill dulu kemudian diberikan Kartu Prakerja, supaya mudah mendapatkan pekerjaan," ucap Ma'ruf di kediamannya, Jakarta, Minggu (7/4/2019).

Dia menuturkan, setiap orang tak mungkin langsung diberikan pekerjaan, mengingat daya saing yang sekarang ini. Karenanya, dibutuhkan keterampilan, agar sumber daya manusia yang dimiliki bisa bersaing.

"Tidak ujug-ujug kerjaan, kerjaan. Orang kan butuh skill, di skilling dulu, bahkan upskilling, reskilling, kartu tandanya bahwa dia sudah memperoleh skill. Jadi bukan kartunya dimakan," pungkasnya.

Sebelumnya, Prabowo Subianto menirukan seorang tokoh pemimpin Indonesia saat kampanye di GBK. "Kalian ingin dengar pemimpin politik Indonesia memberi sambutan?," tanya Prabowo kepada pendukungnya.

Hal ini dilakukan Prabowo agar orasinya menjadi lebih segar dengan disisipi guyonan. Kemudian, dia mulai berbicara mengikuti cara bicara salah satu pemimpin di Indonesia.

Dengan suara yang dibesar-besarkan, dan berusaha mengikuti gaya tokoh tersebut. "Saudara-saudara ekonomi indonesia baik, pertumbuhan lima persen," tutur Prabowo mengikuti tokoh tersebut.

"5 persen endasmu," kata dia.

"Saudara-saudara sekalian harga-harga terkendali, kemiskininan menurun," tiru Prabowo lagi.

"Menurun dari kakek ke cucu," kata dia.

"Kita membangun banyak infrastruktur, nanti rakyat akan kita bagi kartu-kartu," kata Prabowo.

"Bung kita butuh pekerjaan bukan kartu. Betul? Betul? Bagaimana mau lanjut atau tidak? Benar? Ini banyak ustaz mereka mau kasih tausiah kepada kalian," kata Prabowo.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya