Hujan dan Selawat Warnai Perjalanan Ma'ruf Amin di Bekasi

Ma'ruf Amin menyampaikan pentingnya peran ulama saat ini. Tak hanya untuk mendidik para santri, tapi juga berperan menjaga negara, agama, dan umat.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 09 Apr 2019, 08:10 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2019, 08:10 WIB
Cawapres Ma'ruf Amin di kediamannya, Jalan Situbondo, Jakarta, Senin (7/1/2019).
Cawapres Ma'ruf Amin di kediamannya, Jalan Situbondo, Jakarta, Senin (7/1/2019).

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menyambangi Pondok Pesantren Al Baqiyatussholihat Cibarusah di Bekasi, Jawa Barat, untuk beramah tamah dengan kiai dan santri di tengah hujan deras.

Para santri, relawan, dan pengurus partai yang seharusnya hadir di lapangan bola, kemudian memenuhi Ponpes Al Baqiyatussholihat Cibarusah, untuk mendengarkan tausiah KH Ma'ruf Amin. Bahkan, ada juga yang tetap terkena hujan karena tak kebagian tempat.

"Mudah-mudahan pertemuan ini menghasilkan manfaat yang besar. Setelah ziarah (KH Makmun Nawawi ) Kiai Ma'ruf rencananya akan melanjutkan Bekasi berselawat, tapi cuaca tak menentu. Tapi kami yakinkan ini hujan rahmat dari Allah SWT, sebagai gambaran 01 dalam kemenangan," ucap perwakilan Ponpes Al Baqiyatussholihat, KH Jamalauddin Nawawi, sembari menyambut kehadiran Ma'ruf pada Senin malam, 8 April 2019 dalam keterangan tertulisnya.

Melihat animo masyarakat yang ingin menemuinya, Ma'ruf mengucapkan rasa syukurnya. "Saya bersyukur bisa silaturahim di Pondok Pesantren ini, yang didirikan KHR Ma'mun Nawawi, seorang ulama dan pejuang," kata Ma'ruf.

Mar'uf menyampaikan pentingnya peran ulama saat ini. Tak hanya untuk mendidik para santri, ulama juga berperan menjaga negara, agama, dan umat.

"Kenapa negara ini, harus dijaga, karena negara ini hasil perjuangan para ulama kita sejak dulu," ujar Ma'ruf.

Dia mengatakan, sebelum akhir abad ke-19, kalangan ulama dan santri sudah melakukan perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia. Seperti saat Perang Diponegoro, Geger Cilegon, serta perjuangan Tuanku Imam Bonjol. Menurut dia, itu adalah kebangkitan para ulama.

Ma'ruf mengatakan, perjuangan-perjuangan merekalah yang melahirkan semangat perlawanan untuk kebangkitan nasional, hingga lahirlah Indonesia merdeka.

"Jadi mulainya siapa? Kiai. Ketika Indonesia merdeka, datang lagi Belanda, mau ngambil lagi, mau menjajah lagi," ucap Kiai Ma'ruf.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Selawat Saat Mati Lampu

Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin di Bekasi
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin di Bekasi. (Liputan6.com/ Putu Merta Surya Putra)

Saat menjelaskan berbagai macam hal, tiba-tiba mati lampu. Ma'ruf sempat terlihat ingin melanjutkan tausiahnya, lantaran massa yang memadati tempat tersebut masih terlihat ingin mendengarkannya.

Keheningan kemudian terpecah, saat ratusan massa itu mengumandangkan selawat. Semuanya orang yang berada di dalam ruangan pun larut dalam selawat.

Usai berselawat, Rais Syurya PBNU, KH Manarul Hidayayat, mengingatkan agar para kader NU memberikan dukungan sepenuhnya untuk Ma'ruf Amin.

"Kita punya orang tua sedang punya hajat, masa kita anak tidak mau membantu," ajak KH Manarul.

Acara kemudian ditutup dengan doa. Sepanjang jalan Ma'ruf meninggalkan lokasi, selawat kembali berkumandang dari para ratusan orang yang hadir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya