Jokowi: Budaya Betawi Tetap Harus Kita Pelihara

Jokowi mengaku menandatangani Pergub ketika menjabat sebagai Gubernur soal kewajiban PNS mengenakan baju Betawi saat hari tertentu.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Apr 2019, 06:57 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2019, 06:57 WIB
Jokowi Hadiri Deklarasi Jabar Ngahiji di Bandung
Capres nomor urut 01 Joko Widodo menunjukkan sebuah kartu saat menyapa pendukungnya dalam deklarasi Alumni Jabar Ngahiji di Monumen Perjuangan Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/3). Deklarasi bertema 'Ayo Bung Satu Kembali'. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Capres nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi menunjukkan bentuk kepeduliannya terhadap budaya Betawi dalam kampanye di GOR Ciracas, Jakarta Timur.

Ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi mengaku menandatangani Pergub soal kewajiban PNS mengenakan baju Betawi saat hari tertentu.

"Oleh sebab itu ketika saya jadi Gubernur keluar Pergub yang mewajibkan hari Jumat pakai pakaian sadariah dan kebaya encing," ujar Jokowi, Rabu 10 April 2019.

Dia membanggakan kebijakan yang digagasnya itu masih diteruskan. Saat ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih mewajibkan bawahannya menggunakan pakaian adat Betawi pada hari Jumat.

"Itu 2012 dan sampai sekarang masih dipakai terus," ucap Jokowi.

Di hadapan massa pendukungnya, Jokowi mengungkap alasan menelurkan Pergub tersebut. Jokowi menyebut hal itu demi menjaga tradisi Betawi.

"Karena kita ingin budaya Betawi di tengah modernisasi Jakarta tetap harus kita pelihara dan rawat setuju? Yang setuju tunjuk jari," kata dia.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Target 50 Persen Suara di Jakarta

FOTO: Jokowi Tunjukkan Kartu Sakti Saat Kampanye di Probolinggo
Capres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi menunjukkan sejumlah kartu saat kampanye di Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (10/4). Jokowi optimis akan menang besar di Probolinggo pada Pilpres 2019. (Liputan6.com/Pool/Media Jokowi-Amin)

Capres petahana Joko Widodo atau Jokowi menargetkan suara 55 persen di DKI Jakarta. Angka itu hanya selisih 2 persen ketika menang di Jakarta pada Pilpres 2014.

"Pilpres 2014 di DKI Jakarta kita mendapatkan 53 persen menang. 2014 mendapatkan 53 persen, tetapi kita ingin di 2019 ini minimal DKI Jakarta, minimal 55 persen," ujar Jokowi saat kampanye di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Rabu 10 April 2019.

Jokowi mengingatkan untuk hati-hati. Dia menyebut tidak terpaku di angka 55 persen. Tetapi, Jokowi menyemangati supaya bisa mendapatkan di atas angka itu.

"Kalau dapat 60 persen gapapa boleh, 65 boleh, 70 boleh. Minimal 55," kata mantan gubernur DKI Jakarta itu.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya