Survei: Hoaks Tentang Tenaga Kerja Asing Paling Dipercaya Masyarakat

Survei ini juga menyebut, isu hoaks lebih banyak menyerang paslon nomor 01 ketimbang paslon 02.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Apr 2019, 05:32 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2019, 05:32 WIB
Hoaks jelang pilpres
Peneliti Survei Nasional Digitroops Indonesia , Yusep Munawar Sofyan menjelaskan tentang hoaks terpopuler yang menyerang masing-masing paslon capres. (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Survei Nasional Digitroops Indonesia melakukan survei dengan mengangkat tema 'Hoaks di Media Sosial dan Efek Elektoralnya'. Survei dilakukan pada tanggal 18 hingga 26 Maret 2019, dengan 1.200 responden di seluruh Indonesia.

Survei menggunakan metode multi stage random sampling menggunakan kuesioner dengan margin of error kurang lebih 2,8 persen. Alhasil, ada enam berita hoaks terpupuler.

Peneliti Digitroops, Yusep Munawar Sofyan mengatakan, dari enam hoaks terpupuler adalah tentang isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membiarkan Indonesia dibanjiri tenaga kerja asing (TKA). Isu ini paling banyak dikenal, dipercaya dan dibincangkan masyarakat.

"Dari 48,2 persen responden yang pernah mendengar isu itu, 46,9 persen memercayainya isu Jokowi membiarkan Indonesia dibanjiri tenaga kerja asing paling banyak dikenal publik," katanya di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (11/4/2019).

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Lebih Banyak Serang 01

Debat Pilpres 2019
Capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi (kiri) dan Ma'ruf Amin saat memaparkan visi misi dalam debat Pilpres 2019, Jakarta, Kamis (17/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Katanya, isu hoaks lebih banyak menyerang paslon nomor 01, ketimbang paslon 02. "Dari data kami, hoax yang menyerang Jokowi jauh lebih banyak," ujarnya.

Berikut isu terpupuler versi Survei Nasional Digitroops Indonesia :

1. Jokowi membiarkan Indonesia dibanjiri tenaga kerja asing : 48,2 persen responden yang pernah mendengar isu itu, 46,9 persen percaya.

2. Jokowi melakukan kriminalisasi terhadap ulama: Pernah dengar isu itu 33,8 persen, 19,7 persen percaya isu itu.

3. Jokowi melarang azan: Pernah dengar 25,5 persen, percaya 19,5 persen isu itu.

Reporter: Ronald 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya