Waketum PAN Minta Ketua BPN Prabowo Tak Klaim Kemenangan Tanpa Data Valid

Ketua BPN Prabowo-Sandi, Djoko Santoso menyebut pasangan nomor urut 02 bisa menembus angka 75-80 persen di Pilpres 2019.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 25 Apr 2019, 13:22 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2019, 13:22 WIB
20151229-Wakil-Ketua-Umum-PAN-Bara-Hasibuan
Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Bara Hasibuan menanggapi klaim Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Djoko Santoso yang menyebut pasangan 02 menang 80 persen dalam Pilpres 2019. Bara meminta Djoko tak asal bicara tanpa data yang valid.

"Jangan kita melakukan klaim kemenangan tapi tanpa data valid dan kredibel," kata Bara di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/4/2019).

Apalagi, kata Bara, klaim tersebut bertentangan dengan hasil Quick Count (QC) yang menurut sejarah dalam beberapa pemilu sebelumnya sudah ada dan terbukti konsisten.

"Hampir bisa dikatakan (QC) akurasinya 90% sama dengan hasil KPU," ucapnya.

Bara pun ingin Djoko maupun BPN menempatkan kepentingan bangsa dan proses demokrasi yang masih berlangsung terlebih dahulu. Bukan malah memanasi situasi dengan klaim hasil kemenangan.

"Itu kan malah jadi memanasi situasi. Dalam hal ini Pak Djoko Santoso harusnya bisa menggambarkan realitas dan mengkondisikan para pendukung bahwa ini adalah hasil yang harus diterima," imbuh Bara.

Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Jenderal (Purn) Djoko Santoso menyebut bahwa pasangan calon nomor urut 02 bisa menembus angka 75-80 persen di Pilpres 2019 bila tak ada kecurangan di pesta demokrasi tersebut.

Djoksan, sapaan akrabnya, mengatakan itu di acara syukuran kemenangan Prabowo-Sandi di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu, 24 April 2019.

Awalnya, Djoksan menyebut bahwa pihaknya merasa dicurangi sebelum dan pasca hari pencoblosan. Menurutnya, kecurangan terlihat secara masif. Namun, tak mempengaruhi perolehan suara Prabowo-Sandi.

"Mereka secara masif, terencana, sistematik, dan brutal. Namun demikian, masih tersisa suara 62 persen. Dan itulah Prabowo-Sandi menyatakan kemenangan setelah dicurangi," kata Djoksan.

Bahkan, kata dia, Prabowo-Sandi dipastikan menang dari Jokowi-Ma'ruf bila gelaran Pilpres 2019 terbebas dari kecurangan.

"Kalo enggak dicurangi, bisa 75 persen atau 80 persen," ucap mantan Panglima TNI itu.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Quick Count KPU dan Lembaga Survei

Penyortiran dan Pelipatan Kertas Suara
Surat suara untuk Pilpres 2019 yang akan dilipat di Gudang KPU, Cibinong, Bogor, Kamis (7/3). Libur Nyepi, dimanfaatkan 650 pekerja menyelesaikan tenggat waktu penyortiran dan pelipatan 17 juta surat suara Pemilu 2019. (merdeka.com/Arie Basuki)

Berdasarkan hasil real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) sementara, pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf masih unggul dari pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga. Keunggulan Jokowi-Ma'ruf juga senada dari hasil Quick Count lembaga survei.

Indo Baro Meter: Jokowi-Ma'ruf: 54,32 persen Prabowo-Sandi: 45,68 persen Surat suara masuk: 99,67 persen.

Litbang Kompas: Jokowi-Ma'ruf: 54,52 persen Prabowo-Sandi: 45,48 persen Surat suara masuk: 97,00 persen. 

Poltracking: Jokowi-Ma'ruf: 55,21 persen Prabowo-Sandi: 44,79 persen Surat suara masuk: 97,30 persen.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya