Liputan6.com, Jakarta - DPD PDI Perjuangan Jawa Timur menyatakan langsung "tancap gas" usai pusat (DPP) mengumumkan tiga nama pasangan calon bupati di wilayahnya untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020.
"Ketua umum sudah mengumumkan nama pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati tadi maka kami di daerah harus langsung bekerja," tutur Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDIP Jatim Deni Wicaksono kepada wartawan di Surabaya, Rabu, 19 Februari 2020, seperti dikutip dari Antara.
Dari 19 kabupaten/kota di Jatim yang menggelar Pilkada 2020, DPP PDIP telah mengumumkan tiga kabupaten, sedangkan 16 daerah lainnya diumumkan menyusul.
Advertisement
Baca Juga
Rinciannya, Pilkada Ngawi yang diusung dari PDI Perjuangan (PDIP) adalah pasangan Ony Anwar dan Dwi Rianto Jatmiko, kemudian Kabupaten Malang duet Sanusi dan Didik Gatot Subroto, serta Sumenep kandidatnya pasangan Achmad Fauzi dan Dewi Khalifah.
PDIPÂ menetapkan target menang di 13 daerah sehingga seluruh infrastruktur internal hingga ke tingkat anak ranting telah disiapkan untuk memenangkan Pilkada. Selain itu juga mewujudkan kekuasaan untuk rakyat sebagaimana pesan ketua umum Megawati Soekarnoputri.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tuntaskan Pelatihan
Selain itu, sejumlah badan penting untuk pemenangan Pilkada telah dibentuk, seperti Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) dan Badan Pemenangan Pemilu (BP-Pemilu) yang dilantik pada Selasa, 18 Februari 2020 di Sidoarjo.
."Infrastruktur partai juga terus dikonsolidasikan. Hingga Maret 2020, pembentukan pengurus di tingkat anak ranting (level RW), ranting (kelurahan/desa), dan pengurus anak cabang (kecamatan) akan dituntaskan," ujar dia.
Sementara itu, pada level lebih teknis, partainya juga telah menuntaskan pelatihan regu penggerak pemilih (Guraklih) untuk 19 kabupaten/kota se-Jatim. Guraklih, kata dia, menjadi ujung tombak untuk memastikan kemenangan kedaulatan rakyat melalui kandidat-kandidat yang diusung PDI Perjuangan.
"Selain menggerakkan pemilih, Guraklih berjuang memastikan tak ada celah bagi kandidat lawan melakukan politik uang yang mengkhianati demokrasi," kata dia.
Advertisement