Liputan6.com, Jakarta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah menonaktifkan seluruh pengawas kecamatan (Panwascam) dan pengawas desa pada sembilan kabupaten yang menyelenggarakan pemilihan kepada daerah (Pilkada) Serentak 2020 di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Langkah menonaktifkan para pengawas ini, menyusul rencana pemerintah membatalkan pelaksanaan Pilkada serentak 2020, akibat Covid-19," kata Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Provinsi NTT, Jemris Fointuna kepada Antara di Kupang, Selasa (14/4/2020).
Baca Juga
Survei Jelang Pencoblosan, Melki-Johni Unggul Pilkada NTT 2024 Kalahkan Yohanis Fransiskus-Jane dan Simon-Adrianus
Lomba Lari untuk Bantu Penyediaan Air Bersih di NTT dan Sulteng Diikuti 6800 Pelari
Survei LSI di Kabupaten Sikka: Juventus-Simon 36,4%, Suitbertus-Ray 24,4%, Diogo-Wodon 13,9%, Mekeng-Alfridus 6,1%
Lebih lanjut Jemris mengungkapkan, penonaktifan tersebut sifatnya sementara.Â
Advertisement
"Semua pengawas kecamatan dan pengawas desa kelurahan sudah dinonaktifkan untuk sementara," katanya.
Sementara itu, jumlah pengawas desa dan kelurahan yang dinonaktifkan berjumlah 1.185 orang. Mereka tersebar di 118 kecamatan, pada sembilan kabupaten.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
354 Panwascam Dinonaktifkan
Sedangkan Panwascam yang dinonaktifkan berjumlah 354 orang di 118 kecamatan.
"Mereka hanya dinonaktifkan sementara, sambil menunggu keputusan lebih lanjut tentang pelaksanaan Pilkada serentak di NTT," jelasnya.Â
Advertisement