Ketua Golkar Klaten Siap Dampingi Sri Mulyani di Pilkada 2020

Memasuki Agustus 2020, DPD II Partai Golkar telah memberi sinyal kuat bakal berkoalisi dengan PDIP untuk Pilkada di Kabupaten Bersinar 2020 ini.

diperbarui 15 Agu 2020, 15:20 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2020, 15:15 WIB
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Jakarta - Ketua DPD II Partai Golkar Klaten, Jawa Tengah, Yoga Hardaya menyatakan kesiapannya jika didapuk sebagai calon wakil bupati (Cawabub) mendampingi Sri Mulyani di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Klaten 2020. 

DPD II Partai Golkar dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP terbilang memang sangat intens menjalin komunikasi politik dalam beberapa waktu terakhir.

Memasuki Agustus 2020, DPD II Partai Golkar telah memberi sinyal kuat bakal berkoalisi dengan PDIP untuk Pilkada di Kabupaten Bersinar 2020 ini.

"Kondisi di internal DPD II Partai Golkar sangat solid dan kompak. Hingga sekarang, DPD II Partai Golkar menyatakan sangat siap berkoalisi dengan PDIP guna meraih kemenangan di Pilkada Klaten 2020," kata Yoga, Jumat, 14 Agustus 2020. 

Meski begitu kewanangan tetap berada di pusat. Begitu instruksi/rekomendasi turun, dia mengaku akan langsung bergerak. 

Sementara itu di tempat terpisah, Sri Mulyani selaku cabup petahana sekaligus Ketua DPC PDIP Klaten belum mau berkomentar banyak terkait rencana reposisi pendampingnya di Pilkada 2020.

Sebelumnya dia sempat menyatakan bahwa komunikasi politik masih terus dilakukan. Hal itu termasuk ke Partai Golkar Klaten.

"Sebentar ya," kata Sri Mulyani secara singkat.

Di Pilkada 2020, cabup petahana akan ditantang dua paslon lain, yakni One Krisnata-Muhammad Fajri (diusung Partai Demokrat/tiga kursi, PKS/lima kursi, Partai Gerindra/lima kursi) dan Arif Budiyono-Harjanta (PAN/empat kursi, PKB/empat kursi, PPP/dua kursi, Partai Nasdem/satu kursi).

Kedua paslon yang disebut terakhir itu sudah mendeklarasikan diri guna bertarung di Pilkada 2020.  

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Koalisi Gemuk

Bergabungnya Partai Golkar ke PDIP mengakibatkan cabup Sri Mulyani bakal diusung koalisi gemuk. Koalisi PDIP-Partai Golkar ini menguasai kursi di DPRD Klaten.

PDIP Klaten yang memiliki 19 kursi dan Partai Golkar Klaten yang memiliki tujuh kursi, kini menghasilkan 26 kursi sebagai bekal di Pilkada 2020. Secara keseluruhan, ada 50 kursi di DPRD Klaten.

Di sisi lain, syarat minimal yang harus dimiliki parpol atau gabungan parpol adalah 10 kursi di DPRD Klaten.

Seiring semakin mendekatinya pendaftaran paslon, 4 September 2020 - 6 September 2020, rencana bergabungnya Partai Golkar Klaten ke PDIP Klaten berpotensi mengubah komposisi cabup-cawabup. Isu yang beredar, Yoga Hardaya akan menggantikan Aris Prabowo sebagai cawabup.

Saat Solopos.com, menghubungi Yoga Hardaya, yang bersangkutan mengaku belum mengetahuinya secara pasti.

"Saya malah baru tahu informasi itu dari sampeyan ini. Sabar dulu. Saya akan konfirmasi dahulu ke tingkat provinsi. Saya selaku petugas partai, akan selalu siap [menerima instruksi partai]," kata Yoga Hardaya, kepada Solopos.com, Jumat, 14 Agustus 2020. 

 

Simak berita Solopos.com lainnya di sini. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya