Liputan6.com, Jakarta - Pertarungan Pilkada acap kali membuat pasangan sebelumnya bisa berpisah. Kondisi tersebut yang terjadi pada Pilkada 2020 di Kota Depok, Jawa Barat.
Duet Mohammad Idris dan Pradi Supriatna tak lagi berkongsi pada Pilkada 2020 ini. Padahal, sudah hampir lima tahun mereka bekerja sama sebagai wali kota dan wakil wali kota.
Mohammad Idris pun memilih berduet dengan Imam Budi Hartono dari PKS. Sedangkan Pradi selaku kader Gerindra, memilih maju Pilkada Depok menggandeng Afifah Alia dari PDIP.
Advertisement
Pecah kongsi dalam Pilkada Serentak 2020 pun menjadi sorotan Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati.
Pasangan petahana pecah kongsi di Pilkada biasanya diakibatkan sistem 'kawin paksa' saat memasangkan calon kepala daerah.
Menurut Khoirunnisa, tujuan 'kawin paksa' itu untuk memenuhi syarat mendaftar pilkada dan melihat kans kemenangan pasangan tersebut.
"Dulu tahun 2015 bisa jadi koalisinya bukan koalisi yang ideologi, tapi koalisinya karena kawin paksa istilahnya," kata Khoirunnisa kepada merdeka.com.
Keputusan petahana tidak lanjut di Pilkada juga dipengaruhi berbagai faktor. Dia menyebut pasangan petahana berpisah karena alasan kecemburuan. Misalkan, kewenangan wakil kepala daerah tidak sebesar kepala daerahnya.
"Si wakil juga merasa kewenangannya terbatas. Bisa jadi dia merasa kalau tidak ada partai saya kan kamu tidak bisa maju juga," ujar dia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Beda Visi dan Misi
Faktor lain pasangan petahana berpisah di Pilkada karena berbeda visi misi politik lima tahun ke depan.
Selain itu, menurut Manajer Riset dan Program The Indonesia Institute Arfianto Purbolaksono, pecah kongsi petahana juga bisa disebabkan dinamika politik di daerah, baik antara kepala daerah atau partai politik pengusung.
"Seiring berjalannya proses pemerintahan, mereka kemungkinan punya pandangan berbeda-beda. Apakah akan meneruskan visi misi atau punya tujuan berbeda untuk politiknya masing-masing," ujar Arfianto.
Berdasarkan catatan KPU yang dikutip merdeka.com, ada 36 pasangan petanana yang memutuskan berpisah di Pilkada 2020. Berikut daftarnya:
Â
Advertisement
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
1. Kalimantan Utara
- Gubernur Irianto Lambrie-Irwan Sabri (6 partai)
Partai Golkar, PKS, Nasdem, PAN, Perindo dan PBB.
-Wakil Gubernur Udin Hianggio-Undunsyah (2 partai)
Partai Hanura dan PKB
Â
Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota
1. Depok, Jawa Barat
- Wakil Wali Kota Pradi Supriatna-Afifah Alia (6 partai)
Gerindra, Golkar, PAN, PKB, PSI dan PDIP
- Wali Kota Mohammad Idris-Imam Budi Hartono (3 partai)
PKS, PPP dan Demokrat
2. Bitung, Sulawesi Utara
-Wali kota Maximilian Jonas Lomban-Martin D Tumbelaka (3 partai)
NasDem, PKPI dan Demokrat
-Wakil Wali kota Maurits Mantiri-Hengky Honandar (3 partai)
PDIP, Perindo, Gerindra.
3. Kota Bontang, Kalimantan Timur
-Wali kota Neni Moerniaeni-Joni (8 partai)
Partai Gerindra, Golkar, NasDem, Berkarya, PKS, PAN, PPP dan Hanura
-Adi Darma-Wali kota Basri Rase (2 partai)
PDIP dan PKB
4. Kota Solok, Sumatera Barat
-Wali kota Zul Elfian-Ramadhani Kirana Putra (3 partai)
NasDem, PKS dan PAN
-Wakil Wali kota Reinier-Andri Marant (4 partai)
PKPI, PDIP, Gerindra dan PPP
5. Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara
-Wali kota Syahrial-Waris (5 partai)
Golkar, Gerindra, PDIP, Demokrat dan PKS
-Wakil Wali kota Ismail-Afrizal Zulkarnain maju lewat jalur perseorangan
6. Kota Makassar, Sulawesi Selatan
-Wali kota Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (2 partai)
Gerindra dan NasDem
-Wakil Wali kota Syamsu Rizal-Fadli Ananda (3 partai)
PDIP, PKB dan Hanura
Â
Advertisement
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
1. Karang Asem, Bali
-Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri-I Made Sukerana (6 partai)
NasDem, Golkar, Gerindra, Demokrat, Perindo dan PKS
-I Gede Dana-Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa (2 partai)
PDIP dan Hanura
2. Bantul, Yogyakarta
-Bupati Suharsono-Totok Sudarto (5 partai)
Partai Gerindra, PKS, NasDem, Golkar dan PPP
-Wakil Bupati Abdul Halim Muslih-Joko B Purnomo (4 partai)
PDIP, PKB, Demokrat dan PAN
3. Bone Bolango, Gorontalo
-Bupati Hamim Pou-Merlan S Uloli (3 partai)
NasDem, PKS dan Demokrat
-Wakil Bupati Mohamad Kilat Wartabone-Syamsir Djafar Kiayi maju lewat jalur perseorangan
4. Sukabumi, Jawa Barat
-Wakil Bupati Adjo Sardjono-Iman Adinugraha (2 partai)
Gerindra dan PAN
-Bupati Marwan Hamami-Iyos Somantri (4 partai)
Golkar, NasDem, PKS dan Demokrat.
5. Pangandaran, Jawa Barat
-Bupati Jeje Wiradinata-Ujang Endin Indrawan (6 partai)
Partai Gerindra, PDIP, PKS, Perindo, PPP dan PAN
-Wakil Bupati Adang Hadari dengan Supratman (2 partai)
PKB dan Golkar
6. Melawi, Kalimantan Barat
-Bupati Panji-Abang Ahmaddin (2 partai)
NasDem dan Golkar
-Wakil Bupati Dadi Sunarya Usfa Yursa-Kluisen (6 partai)
PAN, PPP, PDIP, Perindo, PKB dan PKS
7. Sintang, Kalimantan Barat
-Bupati Jarot Winarno-Sudiyanto (5 partai)
PKB, Golkar, NasDem, PPP dan PKPI
-Wakil Bupati Askiman-Hatta (2 partai)
Hanura dan Demokrat
8. Kota Baru, Kalimantan Selatan
-Bupati Sayed Jafar-Andi Rudi Latif (12 partai)
PKB, PDIP, Gerindra, Golkar, NasDem, PKS, PPP, PAN, Hanura, Demokrat, PBB dan Perindo
-Wakil Bupati Burhanudin dengan Bahrudin maju lewat jalur perseorangan
9. Pesisir Barat, Lampung
-Bupati Agus Istiqlal-A Zulqoini Syarif (2 partai)
Partai NasDem dan PAN
-Aria Lukita Budiawan-Wakil Bupati Erlina (4 partai)
Partai Demokrat, PKB, dan PBB
10. Seram Bagian Timur, Maluku
-Bupati Abdul Mukti Keliobas-Idris Rumalutur (4 partai)
Golkar, Nasdem, PKPI, dan PAN
-Wakil Bupati Fachri Husni Alkatiri-Arobi Kelian (7 partai)
PKS, PDI Perjuangan, Gerindra, PKB, PPP, Hanura, PPP, dan Demokrat
11. Kepulauan Sula, Maluku Utara
-Bupati Hendrata-Umar Umabaihi (5 partai)
Partai Demokrat, PAN, Gerindra, PKB, dan Perindo
-Wakil Bupati Zulfahri Abdullah dengan Ismail Umasugi diusung PKS, Nasdem, dan Berkarya
12. Halmahera Barat, Maluku Utara
-Bupati Dany Missy dengan Imra Lolory diusung partai PAN, PDI Perjuangan, dan Hanura
-Wakil Bupati Ahmad Zakir Mando dengan Alpinus K Pay diusung Partai Golkar dan PKS
13. Sumbawa, NTB
-Bupati H. M. Husni Djibril dengan H. Muhammad Ikhsan diusung Partai PAN, PKB, PDI Perjuangan
-Wakil Bupati Mahmud Abdullah dengan Dewi Noviany diusung partai Golkar, Nasdem, dan PKS.
14. Keerom, Papua
-Bupati Muh Markum dengan Malensius Musui (ASN)
Diusung 7 partai, PKS, PPP, Hanura, Garuda, Demokrat, Gerindra
-Wakil Bupati Piter Gusbager dengan Wahfir Kosasih (ASN).
Diusung 3 partai, Nasdem, Golkar, PDI Perjuangan
15. Warofen, Papua
-Bupati Yermias Bisai dengan Lamek Manuagasi diusung Partai Demokrat, Hanura, PKS, dan PBB
-Wakil Bupati Hendrik Wonatorey dengan Korinus Reri diusung Golkar, PDI Perjuangan dan PKB
16. Yalimo, Papua
-Bupati Lakius Peyon dengan ahum Mabel diusung 10 partai
Partai Hanura, PKS, PPP, PKPI, PDI Perjuangan, Nasdem, Demokrat, Garuda, PSI
-Wakil Bupati Erdi Dabi dengan John Wilil diusung 3 partai
Partai PBB, PKB, Gerindra
17. Teluk Wondama, Papua Barat
-Bupati Bernadus Alkhatib Imburi-Zeth Barnabas Marani (4 partai)
Partai Golkar, Gerindra, Hanura, dan Demokrat
-Wakil Bupati Paulus Yulius Indubri dengan Kuro Matani (4 partai)
Partai NasDem, Perindo, PKS, PPP
18. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
-Bupati Muhammad Thorig Husler-Budiman (8 partai)
Partai Golkar, PAN, PDI Perjuangan, PBB, PKB, PK, Hanura
-Wakil Bupati Irwan Bachri Syam-Andi Muh. Rio Patiwiri (2 partai)
Partai Demokrat dan Nasdem
19. Kep Selayar, Sulawesi Selatan
-Bupati Muh. Basli Ali-H. Saiful Arif (5 partai)
Partai Golkar, PAN, PDI Perjuangan, Nasdem, dan Gerindra
-Wakil Bupati H. Zainuddin-ji Sumarno (3 partai)
PKB, PKS, dan Demokrat
20. Luwu Utara, Sulawesi Selatan
-Bupati Indah Putri Indriani-Suaib Mansur (5 partai)
Partai Golkar, Demokrat, PDI Perjuangan, PAN, dan PPP
-Wakil Bupati Muh. Thahar Rum-Rahmat Laguni (3 partai)
PKB, Perindo, dan NasDem
21. Toraja Utara, Sulawesi Selatan
-Bupati Kalatiku Paembonan-Etha Rimba Tandi (5 partai)
Partai Gerindra, PDI Perjuangan, PKPI, Perindo, Gerindra
-Wakil Bupati Yosia Rinto Kadang-Yonathan Pasodung (2 partai)
NasDem dan Hanura
22. Banggai Laut, Sulawesi Tengah
-Bupati Wenny Bukamo-Ridaya Laode Ngkowe (5 partai)
Partai PDI Perjuangan, PKB, Gerindra, Perindo, Golkar
-Wakil Bupati Tuty Hamid-Richard Brynwerd Manuas (2 partai)
Partai Nasdem dan Demokrat
23. Tojo Una-Una, Sulawesi tengah
-Bupati Mohammad Lahay-Ilham (2 partai)
Partai Golkar dan Nasdem
-Wakil Bupati Admin AS Lasimpala-Moh. Baedhawi Abdullah merupakan paslon perseorangan
24. Poso, Sulawesi Tengah
-Bupati Agustinus Sigilipu-Amjad Lawasa (5 partai)
Partai Golkar, Nasdem, Gerindra, PKS, PPP
-Wakil Bupati Samsuri dengan Tony Sowolino merupakan paslon perseorangan
25. Sigi, Sulawesi Tengah
-Bupati Mohamad Irwan-Samuel Yansen Pongi (5 partai)
PKB, PDI Perjuangan, Golkar, Demokrat, PBB
-Husen Habibu dengan Wakil Bupati Paulina (4 partai)
Partai NasDem, Gerindra, PKS, PKPI
26. Konawe Utara, Sulawesi Tenggara
-Bupati Ruksamin dengan Abu Haera (4 partai)
Partai PBB, PDI Perjuangan, Nasdem, Golkar
-Wakil Bupati Raup-Iskandar Mekuo (4 partai)
Partai PAN, PKB, Hanura
27. Wakatobi, Sulawesi Tenggara
-Bupati Arhawi-Hardin Laomo (5 partai)
Partai Golkar, Demokrat, Gerindra, Hanura, PAN
-Haliana-Wakil Bupati Ilmiati Daud (3 partai)
Partai PDI Perjuangan, NasDem, dan PBB
28. Pesisir Selatan
-Bupati Hendrajoni-Hamdanus (3 partai)
Partai NasDem, Demokrat, dan PKS
-Wakil Bupati Rusma Yul Anwar-Rudi Hariyansyah (5 partai)
Partai Gerindra, PAN, PBB, Perindo, Berkarya
29. Mandailing Natal, Sumatera Utara
-Bupati Dahlan Hasan dengan Aswin (7 partai)
Partai PDIP, Golkar, Nasdem, Berkarya, Perindo, PPP, dan PKPI
-Wakil Bupati Muhammad Hafar Sukhairi-Atika Azmi Utammi (4 partai)
Partai Hanura, PKB, dan PKS
Â
Reporter : Rifa Yusya Adilah, Raynaldo Ghiffari Lubabah
Sumber : Merdeka