Pemungutan Suara Ulang Pilkada Surabaya 2020 Digelar di TPS 46 di Kedurus

Anggota KPU setempat Soeparyitno mengatakan, pemungutan suara ulang Pilkada Surabaya 2020 dilakukan sebagai tindak lanjut dari rekomendasi Bawaslu.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 13 Des 2020, 17:11 WIB
Diterbitkan 13 Des 2020, 17:09 WIB
TPS TEMA HOBI
Warga bersiap memasukkan surat suara usai mencoblos dalam Pilkada 2020 di TPS 23 Pondok Jagung Timur, Tangerang Selatan, Rabu (9/12/2020). TPS Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) itu menggunakan tema hobi dimana petugasnya mengenakan pakaian untuk bersepeda. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemungutan suara ulang Pilkada Surabaya 2020 digelar di tempat pemungutan suara (TPS) 46 Kelurahan Kedurus, Kecamatan Karang Pilang, Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/12/2020).

Menurut anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya Soeparyitno, pemungutan suara ulang ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari rekomendasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Surabaya.

Hal tersebut mengingat pemungutan suara Pilkada Surabaya 9 Desember lalu, ada salah seorang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) memberikan nomor ke sejumlah surat suara.

"Sesuai regulasi yang ada, pemberian nomor ini terlepas tujuannya baik dalam rangka memudahkan penghitungan jumlah suara, tetapi tidak bisa dibenarkan, sehingga terbitlah rekomendasi Bawaslu," ujar Soeparyitno, seperti dikutip Antara, Minggu (13/12/2020).

Dia mengatakan, pihaknya berharap angka partisipasi di TPS 46 tetap tinggi seperti sebelumnya. Menurut Soeparyitno, melihat kondisi langsung pada Minggu ini, warga tetap antusias menggunakan hak pilihnya pada pemungutan suara ulang Pilkada Surabaya 2020.

"Pemilihan suara ulang ini juga dipantau Bawaslu Surabaya dan Jatim," kata Soeparyitno.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pemungutan Suara di Wilayah Lain

Wajib Kenakan Sarung Tangan  di Pilkada Tangsel 2020
Pemiilih mengenakan sarung tangan plastik saat menggunakan hak suaranya dalam Pilkada Tangerang Selatan di TPS 23 Pondok Jagung Timur, Rabu (9/12/2020). Menggunakan masker hingga memakai sarung tangan plastik menjadi hal wajib saat melakukan pencoblosan di Pilkada 2020. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Soeparyitno menyebut, mengenai tindak lanjut rekomendasi Bawaslu Surabaya lainnya, yakni pemungutan suara ulang di TPS 39 Kelurahan Kertajaya, Kecamatan Gubeng, pihaknya belum melayangkan surat balasan resmi ke Bawaslu Surabaya.

Sebagaimana rapat KPU Surabaya, lanjut dia, pihaknya akan mengirim surat balasan dan kajian berdasarkan berdasarkan regulasi yang ada.

Salah satunya, kata Soeparyitno, aturan tentang pemungutan suara, di mana, rekomendasi Bawaslu sudah lewat atau lebih dua hari sejak dilaksanakan pemungutan suara.

"Kita sampaikan ke Bawaslu, mungkinkah KPU menindaklanjuti rekomendasi PSU itu, sementara batas waktu diterbitkannya rekomendasi itu sudah melebihi waktu," papar dia.

Pada prinsipnya, menurut Soeparyitno, KPU Surabaya siap mengikuti regulasi yang ada terkait pemungutan, hitung, serta rekap suara Pilkada Surabaya.

"Secara spesifik, kami tidak bisa menyebut tidak bisa dilaksanakan PSU di Gubeng. Tapi kita akan menjawab rekomendasi Bawaslu Surabaya dengan disertai kajian hukum yang ada terlebih soal PKPU yang ada," jelas Soeparyitno.

 


Unsur Ketidaksengajaan

TPS berhazmat di Serpong
Petugas berpakaian baju hazmat menandai jari warga dengan tinta usai mencoblos dalam Pilkada Tangerang Selatan 2020 di TPS 46, Paku Jaya, Serpong Utara, Rabu (9/12/2020). Para petugas KPPS di TPS 46 ini mengunakan seragam APD untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Kecamatan (PPK) Karangpilang Rohim mengaku ada unsur ketidaksengajaan dilakukan oleh petugas KPPS dengan memberikan tanda nomor di surat suara.

"Unsur ketidaksengajaan dia dan ketidaktahuan dia menandai nomor 1 sampai 100 misalnya dan itu karena di surat suara itu rangkap, sehingga spontan dia menulis itu. Jadi tidak ada unsur lain selain ketidaksengajaan," kata Rohim.

Dia menyebut, saat pemungutan suara Pilkada Surabaya pada 9 Desember 2020, setidaknya ada 216 warga yang menggunakan hak pilihnya dari total 452 daftar pemilih tetap (DPT).

Seperti diketahui, Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 01 tersebut diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI.

Selain itu, mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik nonparlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.

Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 02 diusung koalisi delapan partai, yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai NasDem serta didukung partai nonparlemen yakni Partai Perindo.


Potensi Sengketa Hasil Pilkada 2020 & Jalur Hukum

Infografis Potensi Sengketa Hasil Pilkada 2020 & Jalur Hukum. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Potensi Sengketa Hasil Pilkada 2020 & Jalur Hukum. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya