Yusril Akan Temui Megawati dan Mardiono, Bahas Sistem Pemilu 2024

Selain membicarakan soal sistem Pemilu 2024, Yusril menyebut, pertemuan dirinya dengan Megawati juga akan membahas tentang ketatanegaraan.

oleh Winda Nelfira diperbarui 09 Mar 2023, 15:43 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2023, 15:43 WIB
Megawati dan Yusril Ihza Mahendra
Megawati dan Yusril Ihza Mahendra. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengatakan, dirinya akan bertemu dengan Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Pertemuan itu bakal membahas soal sistem Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Dengan Bu Megawati sedang disusun waktunya oleh Pak Hasto," kata Yusril saat ditemui usai menjadi salah satu narasumber Focus Group Discussion (FGD) bertajuk 'Pandangan dan Sikap KPU Terhadap Putusan PN Jakpus' di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/3/2023).

Menurut Yusril, selain membahas ihwal sistem Pemilu, PBB dan PDIP juga akan membicarakan perihal kondisi ketatanegaraan. Sehingga, ujar dia, pertemuan terencana itu bakal menjadi hal penting bagi semua pihak.

"Pada saat saya bertemu langsung, kita sudah sepakat untuk membahas soal ketatanegaraan. Itu Bu Mega sampaikan langsung ke saya, dan silaturahmi ini penting bagi PBB dan kita semuanya," tutur mantan Menteri Hukum dan HAM di era Presiden Megawati ini.

Selain ke PDIP, dia juga akan sowan ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dia berencana bertemu dengan Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono. Namun, dia tak merinci kapan waktu pertemuan dengan petinggi PPP itu akan dilangsungkan.

"Memang ada akar ideologi dan bisa bertemu dan bekerjasama, dan pertama kali kami akan bekerjasama dengan PPP," kata Yusril Ihza Mahendra.

 

Yusril Sebut PDIP dan PPP Paling Dekat dengan PBB

5 Partai Politik Daftarkan Bakal Caleg ke KPU
  Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Izha Mahendra tiba untuk menyerahkan berkas bakal caleg di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (17/7). PBB daftarkan 490 bakal caleg. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Lebih lanjut, Yusril menyebut bahwa PPP dan PDIP menjadi parpol paling dekat dengan PBB dari segi ideologi. Hanya saja, kata dia, dalam bertumbuh kembang PBB terkendala masalah finansial, sehingga membangun aliansi menjadi salah satu cara yang ditempuh PBB.

"Kalau dari segi ideologi kita cukup kuat sebenarnya, tapi sebagai partai kita nggak ada duitnya. Karena satu-satunya cara untuk mengatasi ini adalah dengan membangun koalisi bersama partai-partai lain. Baik sesama partai Islam dan partai nasionalis," tutur Yusril.

"Yang paling dekat adalah bisa berkomunikasi dengan PPP dan sangat dekat dalam berkomunikasi dengan PDIP sebagai partai nasionalis karena PDIP sekarang ditarik ke belakang ya PNI, kalau PBB ditarik ke belakang adalah Masyumi," sambung dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya