Sikapi Putusan MK, PDIP Siapkan Pendidikan Berjenjang untuk Bakal Caleg

DPP PDI Perjuangan (PDIP) menyatakan seluruh bakal calon anggota legislatif (caleg) Partai akan mengikuti pendidikan berjenjang dalam menghadapi sistem pemilu proporsional terbuka.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 15 Jun 2023, 20:13 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2023, 20:13 WIB
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat Dalam Acara Konsolidasi Tiga Pilar yang juga dihadiri oleh bakal calon presiden Ganjar Pranowo di Sumatera Utara. (Foto: Dokumentasi PDIP).

Liputan6.com, Jakarta DPP PDI Perjuangan (PDIP) menyatakan seluruh bakal calon anggota legislatif (caleg) Partai akan mengikuti pendidikan berjenjang dalam menghadapi sistem pemilu proporsional terbuka.

PDIP juga menyusun strategi khusus agar tidak terjadi kanibalisme politik yang menjadi ancaman dari demokrasi liberalisme-kapitalisme.

Hal itu disampaikan Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP Djarot Saiful Hidayat yang menggelar konferensi pers virtual bersama Sekjen Hasto Kristiyanto ketika menanggapi putusan MK soal sistem proporsional terbuka pada Kamis (15/6/2023) sore.

“Partai akan segera melakukan pendidikan politik untuk melakukan proses pendidikan politik yang akan diikuti bakal calon legislatif mulai dari DPR RI, DPRD Provinsi, maupun DPRD Kabupaten/Kota. Ini akan kami lakukan begitu selesai atau menjelang selesai ditetapkannya daftar calon tetap,” kata Djarot.

Djarot menerangkan PDIP sebagai Partai memiliki tanggung jawab untuk memastikan setiap anggota dewan terpilih paham dengan tugas-tugas kedewananan.

Di sisi lain, dalam pendidikan internal itu, PDIP akan memaparkan mekanisme tentang kampanye, turun ke bawah, menyapa rakyat, dan memecahkan persoalan-persoalan di akar rumput.

Di sisi lain, Djarot juga menekankan bakal caleg memiliki keterikatan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 seperti yang sudah terjadi di Pemilu 2014 dan 2019.

Menurutnya, setiap bakal caleg punya tanggung jawab yang sama dengan pengurus Partai dari anak ranting, ranting, DPC, DPD, hingga DPP mengampanyekan Ganjar Pranowo.

“Kami selalu sampaikan bahwa apa pun sistem yang diputuskan oleh MK, PDI Perjuangan siap, baik itu terbuka, setengah terbuka, tertutup. Kenapa? Karena sejak awal Ibu Ketua Umum Ibu Mega, membangun Partai kita itu menjadi Partai yang sehat berbasis ideologi Pancasila yang intisarinya adalah gotong royong berbasis demokrasi secara terpimpin. Dengan cara seperti itu maka kami hindari betul terjadinya kanibalisme politik ini,” kata Djarot.

 

Waspada Kanibalisme Politik

Menurut Djarot, praktik sistem proporsional terbuka mendorong setiap bakal caleg melakukan kanibalisme politik.

PDIP, tegas Djarot, sangat menghindari terjadinya praktik-praktik bahwa calon dari satu Partai merebut pemilih di segmen yang sama.

Djarot menganggap suatu daerah pemilihan memiliki ceruk yang sangat luas, yang bisa dimasuki oleh bakal calon sesuai dengan kriteria dan dengan latar belakang masing-masing.

“Prinsip yang digunakan oleh kita tetap bersumber kepada ideologi Pancasila adalah dengan prinsip gotong royong. Artinya apa? Artinya sebetulnya vote gatters, peraup suara itu bukan hanya caleg, semua struktur partai bergerak. Mulai dari tingkat anak ranting, ranting, PAC, sampai tingkat ke atas itulah yang akan meraup suara,” tegas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya