Liputan6.com, Jakarta Survei terbaru LSI Denny JA menyebutkan elektabilitas Prabowo Subianto naik mencapai 34,3 persen. Sementara, elektabilitas kandidat capres selain Prabowo Subianto di Pemilu 2024, yakni Ganjar Pranowo justru turun dan Anies Baswedan stagnan.
Pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan, tren kenaikan elektabilitas Prabowo dan turunnya perolehan Ganjar Pranowo, serta Anies yang stagnan, terjadi di banyak hasil survei capres belakangan.
Baca Juga
"Naiknya elektabilitas Prabowo saat ini membuktikan bahwa Prabowo menjadi capres yang betul-betul diinginkan dan dibutuhkan oleh publik," ujar Ujang, Selasa (11/7/2023).
Advertisement
Ujang juga menyatakan hal ini kemungkinan juga dipengaruhi oleh keributan di media sosial dengan saling bertengkarnya pendukung Ganjar dan Anies Baswedan. Sementara, pendukung Prabowo yang berada di poros tengah cenderung tenang.
“Masyarakat saat ini cerdas, bisa melihat Prabowo sebagai kekuatan di tengah-tengah publik yang dibutuhkan oleh masyarakat dan bangsa ini,” lanjut Ujang.
Dia mengatakan, kepercayaan publik kepada Prabowo pun sudah terpupuk dengan kinerjanya sebagai Menteri Pertahanan RI dan pengalamannya dalam mengikuti pilpres.
Kedekatan Prabowo dengan Jokowi Ikut Andil
Posisi Prabowo yang dekat dengan Jokowi juga merupakan faktor yang menyebabkan naiknya elektabilitas Prabowo.
“Prabowo punya latar belakang di pilpres, saat ini kerja di Menteri Pertahanan dan sangat dekat dengan Jokowi dianggap sebagai figur yang tegas yang dibuktikan dengan tren naiknya elektabilitas di lembaga survei itu,” kata Ujang.
Dia memperkirakan elektabilitas Prabowo akan terus melonjak dan bukan tidak mungkin untuk mencapai di atas 60% sehingga menjadi kandidat paling kuat untuk menang di Pilpres 2024.
Advertisement