Liputan6.com, Jakarta Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah menyebut deklarasi Partai Golkar mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dapat segera dilaksanakan.
Hal tersebut menindaklanjuti pertemuan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Tim teknis kedua partai akan membahas rencana kerja sama Golkar dan PDIP.
Baca Juga
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng mengamini pernyataan Said. Kata dia, deklarasi dukungan itu dilakukan lebih cepat lebih bagus.
Advertisement
"Ikan sepat ikan gabus, lebih cepat lebih bagus. Saya kan kadernya Pak JK, jadi lebih cepat lebih bagus," ujar Mekeng kepada wartawan, Jumat (28/7/2023).
Mekeng mengakui ada keinginan dari PDIP untuk menggandeng Golkar berkoalisi di pemilu 2024. Golkar, kata Mekeng, tidak ada masalah bekerja sama dengan PDIP.
"Nah, jadi PDI itu sangat berkeinginan bahwa Golkar bergabung dengan PDIP. Secara prinsip sih enggak terlalu bermasalah kita bergabung dengan PDIP, karena kita bergabung kan sudah lama dengan PDIP, di pemerintahan, zaman Pak Jokowi," jelas Mekeng.
Mekeng yakin tidak akan terlalu lama kerja sama antara PDIP dan Golkar terwujud. Hanya saja saat ini tim teknis akan membahas lebih detail rencana kerja sama tersebut.
Termasuk membahas siapa calon wakil presiden yang akan mendampingi Ganjar Pranowo. Serta membahas pembagian kekuasaan di kursi kabinet.
"Kita bentuk tim teknis ini untuk bicara lebih detail nanti gimana wapresnya, gimana menteri-menterinya, gimana kabinet, di parlemennya gimana, ya ke depannya lah supaya kita tidak ribut nanti. Ada kesepahaman dulu," ujar Mekeng.
Apabila kesepakatan antartim teknis sudah disepakati pimpinan partai, maka kerja sama PDIP dan Golkar bisa terjadi.
"Namanya kerja sama, kalau kerja sama kesepakatan kedua belah pihak. Apa yang disepakati, ya kita harus duduk dulu. Kan Ibu Mega maunya mengatakan ini kerja sama, kalau koalisi itu lebih besar, lebih dalam lagi. Kalau ini kerja sama," kata Mekeng.
Terbuka Usulkan Ridwan Kamil untuk Jadi Cawapres
Untuk kandidat cawapres, saat ini Partai Golkar terbuka selain Airlangga Hartarto. Salah satu kader yang elektabilitasnya bagus adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Markus Mekeng mengakui Ridwan Kamil secara elektabilitas bagus, bahkan masuk posisi empat besar sebagai calon presiden (capres) dalam sejumlah survei.
"Kita kan masih punya kader yang lain. RK itu di survei capres nomor 4, loh. Di survei cawapres kadang-kadang nomor satu, kadang-kadang nomor dua. Itu kan kader Golkar, dia salah satu Waketum," kata Mekeng kepada wartawan, Jumat (28/7/2023).
Mekeng pun menjelaskan amanat Musyawarah Nasional (Munas) hanya memberikan kewenangan kepada Airlangga untuk menentukan calon presiden dan calon wakil presiden. Menurutnya, perlu juga melihat kondisi saat ini siapa yang pantas diusung menjadi capres atau cawapres.
"Bahwa kader-kader ada yang menginginkan dia, ya wajarlah, tetapi kan kita harus melihat kondisi lapangan," ujar Mekeng.
Saat ini Golkar sudah mendekat dengan PDI Perjuangan dan terbuka untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres. Namun, ketika pertemuan dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani kemarin belum diusulkan nama Ridwan Kamil sebagai calon wakil presiden.
"Enggak, enggak, itu belum, nanti tim teknis yang akan (bahas) itu," kata Mekeng.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Â
Advertisement