Yenny Wahid: Banyak Sekali Kiai NU yang Simpati Besar pada Prabowo

Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid, bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus bakal calon presiden Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta, Rabu (6/9/2023). Menurut Yenny, banyak ulama Nahdlatul Ulama (NU) yang bersimpati kepada Prabowo.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Sep 2023, 09:31 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2023, 09:31 WIB
Yenny Wahid Datangi Kediaman Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto
Tiba di Jalan Kertanegara 4 sekitar pukul 17.07 WIB, Yenny Wahid dan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto terlihat saling memberi salam hormat. (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid, bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus bakal calon presiden Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta, Rabu (6/9/2023). Menurut Yenny, banyak ulama Nahdlatul Ulama (NU) yang bersimpati kepada Prabowo.

"Banyak sekali kiai NU yang punya simpati besar terhadap Pak Prabowo," kata Yenny usai bertemu Prabowo kediaman Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Yenny mengaku sudah punya kesamaan visi setelah melakukan komunikasi dengan Prabowo. Menurutnya, mantan Danjen Kopassus itu punya visi yang luar biasa untuk memimpin bangsa ini.

"Secara rasional, berkomunikasi dengan Pak Prabowo. Pak Prabowo ini punya visi yang sangat luar biasa, bagi kami Pak Prabowo ini top list," ungkap Yenny Wahid.

Di kesempatan sama, Prabowo mengatakan, bahwa ia masih fokus dalam membangun komunikasi dengan Yenny. Nantinya, pada waktu yang tepat bisa saja diputuskan terkait kerja sama.

"Yang paling penting adalah kerja sama, kerukunan, kerja sama. Tentunya semakin dekat, semakin eksplisit semakin bagus, tapi kerja sama itu kita istilahnya, kita bangun supaya nanti sesuai dengan waktu yang tepat. Tidak ada masalah, yang penting komunikasi baik," kata Prabowo.

Sebelumnya, Yenny Wahid menegaskan tidak akan mendukung Anies Baswedan dalam pilpres 2024 karena telah berpasangan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Sehingga kini hanya tinggal dua pilihan bakal calon presiden yang akan dia dukung, yaitu Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.

"Kami para anak buah Gus Dur, pengikut Gus Dur, ya pilihan politiknya tinggal dua, dan sedang kami olah. Kami melakukan proses komunikasi dengan kedua kelompok tersebut, kelompoknya Pak Prabowo dan Pak Ganjar," kata Yenny Wahid di Jakarta, Selasa, (5/9/2023).

Yenny mengatakan bahwa keluarga Gus Dur memiliki pilihan politik dan rambu-rambunya sendiri dalam menentukan arah dukungan di pemilu 2024. Berdasarkan rambu-rambu tersebut, Yenny memastikan bahwa keluarga Gus Dur hanya akan memilih Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo.

"Posisi saya tidak berubah, keluarga kami menghormati proses demokrasi yang terjadi. Tapi dalam melakukan pilihan politik, kami punya rambu-rambu sendiri yang kami pegang, dan jelas kami posisi kami. Kami utarakan berkali-kali, jelas sekarang tinggal 2 pasang calon yang sedang kami pertimbangkan," tegas Yenny.

 

Alasan Yenny Wahid Ogah Dukung Anies-Cak Imin

Cak Imin vs Yenny Wahid
Cak Imin vs Yenny Wahid... Selengkapnya

Yenny mengungkapkan alasannya tidak mendukung Anies di pilpres 2024 karena berpasangan dengan Cak Imin.

Kudeta yang dilakukan Cak Imin terhadap Gus Dur dalam Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang berlangsung di Ancol, Jakarta Utara pada 2008, sampai saat ini masih menyisakan luka bagi Yenny Wahid dan keluarga.

Peristiwa itu menyisakan konflik menahun antara Cak Imin dan keluarga mendiang Gus Dur.

"Muktamar Ancol kurang apa terang benderangnya. Di situ Gus Dur diganti, di situ Gus Dur dikudeta. Kok masih klaim menyatakan sebaliknya. Saya rasa publik juga sudah dewasa, bisa lihat banyak kok saksinya yang ikuti proses politik terjadi," ujar Yenny Wahid.

Bahkan, kata Yenny, sampai Gus Dur mengeluarkan surat serta wasiat yaitu agar untuk mengganti posisi Cak Imin.

"Gus Dur sampai mengeluarkan surat. Jadi saya rasa bukti-bukti formal ya menunjukkan bahwa memang telah terjadi pengkudetaan terhadap Gus Dur. Cak imin boleh saja mengklaim. Tapi sampai beliau wafat, memang masih berwasiat Cak Imin harus diganti," ujar Yenny.

Perseteruan antara keluarga Gus Dur dan Cak Imin ini pun mewarnai dinamika politik menjelang pemilu 2024. Sampai akhirnya Yenny kembali menegaskan tidak akan mendukung Anies yang berpasangan dengan Cak Imin di pilpres 2024.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Infografis Alasan di Balik Pemanggilan Cak Imin ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Alasan di Balik Pemanggilan Cak Imin ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya