Liputan6.com, Jakarta - Tanggal pendaftaran calon presiden (capres) hanya satu bulan lagi. Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan (Sekjen PPP) Arwani Thomafi menyebut, tim pemenangan nasional (TPN) bacapres Ganjar Pranowo intens melakukan persiapan sebelum pendaftaran capres dibuka pada 19 Oktober 2023.
"Tadi disampaikan ke Pak Arsjad Rasjid mengawali dengan penyampaian beberapa kebijakan pokok ya dan juga rencana satu bulan ke depan yang akan kita lakukan satu bulan pada masa menjelang pendaftaran capres yang insyaallah akan dimulai pada tanggal 19 Oktober," ujar Arwani di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).
Menurut dia, Ketua TPN Arsjad Rasjid juga memberikan penjelasan bahwa kerja sama antara parpol pengusung hingga relawan harus ditingkatkan dan dilibatkan lebih intens.
Advertisement
"Kerja tim untuk memberikan suatu penekanan bahwa keterlibatan untuk pemenangan ini dalam menjadi bagian kita semua teman-teman dari partai politik, teman-teman dari relawan, dan juga seluruh komponen bangsa Indonesia bahkan menjadi bagian penting dari tim pemenangan nasional capres Ganjar Pranowo," ucap Arwani.
Dalam rapat perdana bersama Ganjar, Arwani menyampaikan bahwa Ganjar juga menyampaikan rasa bangganya kepada tim yang kompak mempersiapkan pemenangan Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
"Kesempatan yang sama Bapak Ganjar pranowo juga menyampaikan rasa bangga beliau terhadap apa yang telah dikerjakan selama ini oleh teman-teman partai politik pengusung capres Ganjar Pranowo," ujar Arwani.
Selain itu, Arwani menyatakan TPN akan rutin mengadakan rapat hari Rabu setiap minggu, menurutnya itu merupakan hari cukup istimewa.
"Hari Rabu kita pilih akan menjadi hari kita untuk melakukan rapat-rapat karena kita juga akan melaksanakan pencoblosan nanti hari Rabu ya insyaallah akan mendapatkan keberkahan dari Rabu ini," tutup Arwani.
Ganjar Rapat Perdana Bersama TPN: Mesti Bergerak Lebih Cepat
Sebelumnya, Bakal Capres Ganjar Pranowo menghadiri rapat rutin Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar untuk pertama kalinya.
Rapat kali ini dihadiri para sekretaris jenderal partai politik pendukung. Ganjar Pranowo menyebut pihaknya harus bergerak lebih cepat satu bulan menjelang pendaftaran.
"Saya rapat pertama dan hari ini kita adjust beberapa hal, tadi dijelaskan soal persiapan jadwal pilpres, pendaftaran persiapannya, TPN akan menyiapkan itu dan tim lain mesti bergerak lebih cepat lagi," kata Ganjar di Gedung High End, Jakarta, Rabu (20/9/2023).
Ganjar juga mengaku menyampaikan beberapa masukan ke TPN, namun lebih banyak tentang hal teknis.
"Ya beberapa masukan lah yang dibutuhkan dari capres, dari saya, dan saya sampaikan lah," ungkapnya.
Pasca pensiun dari kursi Gubernur Jawa Tengah, kini Ganjar mengaku akan hadir ke banyak undangan dan pertemuan. Hal itu menurut dia, membutuhkan banyak komunikasi dan koordinasi dengan TPN.
"Karena banyak sekali yang mengundang saya dan kemudian kami perlu berkomunikasi dengan partai dengan relawan, agar pada saat kami berkunjung ke tempat itu yang bisa sesuai lah," pungkas Ganjar.
Advertisement
Bakal Capres Ganjar Pranowo Janjikan 100 Persen Lulusan Sekolah Diterima Kerja
Sementara itu, bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menyebutkan angka pengangguran di Indonesia tercatat masih tinggi. Menurut dia, solusi dari permasalahan tersebut adalah pembenahan pendidikan.
"Problem pengangguran terdidik ini harus diselesaikan secara komprehensif. Hal yang paling utama adalah dengan memperbaiki kualitas pendidikan kita," ujar Ganjar Pranowo pada acara Mata Najwa, dikutip dari keterangannya, Rabu (20/9/2023).
Ganjar menegaskan, sistem pendidikan di Indonesia harus diubah. Dia menyebut, konsep link and match dengan perusahaan harus dilakukan agar 100 persen lulusan sekolah bisa mendapat pekerjaan.
"Yang butuh mereka itu kan perusahaan, maka kurikulumnya harus fleksibel. Link and match kurikulum dengan perusahan mutlak dilakukan agar lulusan sekolah baik SMK, SMK sampai perguruan tinggi tidak menganggur," ucap Ganjar.
Lalu dia mencontohkan misalnya di Australia, kurikulum pendidikan mengikuti tren pekerjaan. Ketika pekerjaan yang sedang ramai adalah pekerjaan di bidang teknologi, maka kurikulum pendidikan di negara itu akan diarahkan ke sana.
"Jadi kurikulumnya mengikuti kebutuhan pekerjaan yang ada. Tidak saklek seperti saat ini," kata Ganjar.
Ganjar bercerita saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah (Jateng) mendirikan tiga SMKN Jateng boarding school yang dikhususkan bagi siswa miskin. Ganjar juga menggandeng perusahaan agar iktu terlibat dalam penyusunan kurikulum dan metode pengajaran.
"Dan itu berhasil, 100 persen lulusan SMKN Jateng tidak ada yang menganggur. Mereka keterima bekerja di Jepang, Korea dan banyak negara serta perusahaan-perusahaan besar lainnya," papar dia.