Soal Rencana Ijtima Ulama PA 212, PAN: Dukungan Ulama Tidak Tunggal

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mulyadi menyatakan, dukungan politik para ulama saat Pilpres 2024 telah menjadi sebuah realitas sosial.

oleh Elza Hayarana Sahira diperbarui 25 Sep 2023, 16:43 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2023, 16:43 WIB
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menegaskan partainya tak masalah jika KPU majukan pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada 10 Oktober 2023.
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menegaskan partainya tak masalah jika KPU majukan pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada 10 Oktober 2023. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mulyadi menyatakan, dukungan politik para ulama saat Pilpres 2024 telah menjadi sebuah realitas sosial. Menurutnya, sikap dari ulama bukanlah homogen maupun tunggal, melainkan aspirasi dari para ulama akan tersebar ke semua kandidat.

Hal itu merespon, rencana Ijtima Ulama Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang akan dilangsungkan untuk menentukan sikap di Pilpres 2024.

“Para ulama menyatakan dukungan politik di pilpres adalah sebuah realitas sosial. Sikap para ulama di pilpres tidaklah homogen dan tunggal. Aspirasi mereka tersebar ke semua kandidat,” kata Viva kepada Liputan6.com, Senin, (26/9/2023).

“Jika Pak Prabowo menerima dukungan politik dari para ulama, maka kami mengucapkan terimakasih,” sambungnya.

Viva mengungkapkan, apabila nantinya Prabowo Subianto tidak terpilih sebagai Calon Presiden (Capres) dalam Ijtima ulama tersebut. Pihaknya akan tetap menghormatinya.

“Indonesia negara demokrasi, membebaskan setiap warga negara untuk memilih dan dipilih, bebas dalam menentukan sikap dan pemikiran,” ucapnya.

Namun yang terpenting, ujar Yoga, dalam mengutarakan dukungan politik hendaknya disampaikan dengan perkataan baik dan sesuai dengan tuntutan agama.

“Silahkan memilih nama lain, tetapi hendaknya tidak boleh mengucapkan perkataan yang tidak baik, atau tidak sesuai dengan tuntunan agama,” pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


GNPF Ulama Dukung Prabowo di Pilpres 2019

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mendatangi Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Miftachus Sunnah yakni Miftachul Akhyar
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mendatangi Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Miftachus Sunnah yakni Miftachul Akhyar (Kiai Miftach) yang berlokasi di Jalan Kedung Tarukan, Surabaya, pada malam hari.

Adapun sebelumnya, pada Pilpres 2019 Prabowo Subianto pernah menandatangani Pakta Integritas yang disodorkan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama dalam Ijtimak Ulama II.

Dengan demikian, Prabowo akan didukung GNPF Ulama dalam menghadapi Pilpres 2019.

"Semuanya sudah terselesaikan dengan baik dengan ditandatanganinya Pakta Integritas oleh calon presiden Bapak Prabowo Subianto," ucap Ketua GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Minggu.

Proses penandatanganan disaksikan oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, Sekjen Partai Keadilan Sejahtera Mustafa Kamal, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon dan peserta Ijtima Ulama II.

Di tempat yang sama, Prabowo mengucapkan terima kasih kepada GNPF Ulama atas dukungan yang diberikan yang kedua kalinya, yakni pada Ijtima Ulama I dan Ijtima Ulama II. Prabowo berjanji akan berjuang sebaik mungkin dan menjalankan amanat yang diberikan para ulama dalam Pakta Integritas.

"Ini suatu yang mengharukan bagi diri saya. Seluruh jiwa dan raga akan saya persembahkan untuk bangsa dan negara," imbuh Prabowo.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya