Liputan6.com, Jakarta Bakal calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar mengatakan pernyataan sejumlah lembaga survei yang menyebut pemilihan presiden (pilpres) 2024 akan berakhir dalam satu putaran merupakan penggiringan opini.
"Pastilah, pasti itu (penggiringan opini)," kata politikus yang akrab disapa Cak Imin di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu (11/11/2023).
Baca Juga
Menurut Cak Imin, survei saat ini lebih banyak melakukan penggiringan opini. Maka itu, ia enggan menanggapi hasil survei elektabilitas capres-cawapres belakangan ini.
Advertisement
"Survei yang mau-maunya aja deh," ujar Ketua Umum PKB ini.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menilai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo-Gibran berpotensi menang pilpres 2024 dalam satu putaran.
Sebab, elektabilitas Prabowo-Gibran hari ini mampu mencapai angka di atas 40 persen.
Elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran mencapai 40,2 persen pada survei 28 Oktober-3 November 2023. Bahkan, trennya terus meningkat. Dibanding survei September 2023, elektabilitas Prabowo-Gibran naik sampai 9,5 persen.
Menurut Hanta Yuda, kalau terus meningkat dan mencapai angka di atas 45 persen, Prabowo-Gibran berpotensi menang satu putaran.
"Kalau ternyata pasangan Prabowo-Gibran melampaui 45 persen, ada potensi pilpres berlangsung satu putaran," ujar Hanta saat rilis survei secara daring, Jumat (10/11/2023).
Hanta menyatakan Poltracking menggelar survei tatap muka pada 29 Oktober-3 November 2023. Survei menggunakan metode pengambilan sampel multistage random sampling dengan jumlah 1.220 responden.
Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei Indo Barometer: Hanya Prabowo-Gibran yang Mungkin Menang Satu Putaran
Lembaga survei Indo Barometer merilis hasil survei terbarunya dengan memprediksi kandidat pasangan capres-cawapres yang mungkin bisa menang dalam pilpres satu putaran memperoleh suara 50+1 persen.
"Kami mencoba memproyeksikan pemilihan yang belum mengambil keputusan memilih yang belum menjawab. Itu didistribusikan secara normal ketiga pasangan yang ada," kata Peneliti Indo Barometer Christoper Nugroho, saat jumpa pers, Sabtu (11/11/2023).
Hasilnya, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang memungkinkan memenangkan pilpres dalam satu putaran dengan meraup suara responden yang belum mengambil sikap.
Sebab, dari tren angka survei yang telah didistribusikan dengan responden belum menyatakan sikap, elektabilitas Prabowo-Gibran sudah mencapai 43,3 persen. Sedangkan Ganjar Pranowo-Mahfud Md 33,3 persen, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapatkan 23,2 persen.
"Melihat angka-angka ini kami berpendapat terbuka peluang pilpres untuk berlangsung dalam satu putaran. Jika hasil survei hari ini, kemudian pada survei yang akan datang terjadi tren peningkatan dari sementara unggul yaitu Prabowo dan Gibran," ucap Christoper.
"Hal ini juga dikonfirmasi degan sejumlah survei lain di mana beberapa lembaga menemukan pola dan tren yang sama terkait tren tiga pasangan capres dan cawapres," tambah dia.
Sementara itu, untuk survei capres-cawapres tanpa distribusi responden yang belum menentukan sikap, elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 34,2 persen. Disusul Ganjar-Mahfud 26,2 persen, dan Anies-Muhaimin memperoleh 18,3 persen. Kemudian belum memutuskan 13,4 persen dan tidak menjawab 3,9 persen.
Advertisement
Metode Survei
Pelaksanaan survei Indo Barometer ini dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia yang meliputi 38 provinsi. Jumlah sampel pada survei ini sebanyak 1.230 responden dengan margin of error sebesar ± 2.79 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden survei adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.
Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling. Waktu pengumpulan data pada tanggal 25 Oktober–31 Oktober 2023. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.
Â
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com