Liputan6.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta melakukan mitigasi bencana jelang penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) 2024.Â
Dalam pembahasan kesiapan mitigasi bencana jelang penyelenggaraan Pemilu serentak 2024 yang digelar di Kantor BPBD DKI Jakarta pada Selasa, 5 Desember 2023, dilaporkan ada ribuan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Ibu Kota yang rawan banjir.
Baca Juga
"Dari total 30.766 TPS, telah dipetakan sebanyak 2.841 TPS yang masuk ke dalam lokasi rawan banjir," kata Kepala Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta Dody Wijaya dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (6/12/2023).
Advertisement
Meski begitu, Dody menyampaikan pihaknya akan melakukan analisis bersama BPBD DKI Jakarta terlebih dahulu terkait mitigasi khususnya dalam tahapan pemungutan dan penghitungan suara pada Pemilu 2024.
Pada pertemuan ini juga dibahas strategi dan skenario darurat dalam tahapan pemungutan dan penghitungan suara, serta penyiapan sarana dan prasarana penanggulangan bencana yang mendukung penyelenggaraan Pemilu 2024.
"Mitigasi bencana perlu dilakukan bersama-sama dalam rangka mencapai target untuk zero accident dan zero PSU (pemungutan suara ulang) dalam pemilu serentak 2024," kata Dody.
Di sisi lain, Kepala BPBD DKI Jakarta Adji juga menyambut positif audiensi yang dilakukan KPU DKI untuk menyukseskan penyelenggaraan Pemilu 2024. Terlebih, kata Isnawa puncak musim hujan diprediksi terjadi pada Februari 2024 saat Pemilu berlangsung.
"Pertemuan ini menjadi upaya yang sangat baik yang dilakukan KPU DKI untuk membahas antisipasi dan mitigasi dalam menyikapi puncak musim hujan yang diprediksi akan terjadi pada bulan Februari 2024," kata Isnawa.
Awaal Desember Masuki Musim Hujan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, awal Desember 2023 secara umum wilayah Jabodetabek sudah mulai memasuki awal musim hujan. Hal ini dan berdasarkan analisis dinamika atmosfer dalam sepekan ini.
"Dapat dianalisis bahwa terdapat potensi peningkatan kondisi cuaca di wilayah Indonesia termasuk wilayah Jabodetabek dalam beberapa hari ke depan," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangannya, Jumat (1/12/2023).
Peningkatan kondisi cuaca tersebut dipicu oleh peningkatan aktifitas MJO (Madden Jullian Oscillation) dan diperkuat dengan aktifnya fenomena gelombang Rossby ekuatorial di sekitar wilayah Indonesia, serta terdapat pola-pola pusaran angin yang menyebabkan terbentuknya area perlambatan dan belokan angin.
"Sehingga turut meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala yang cukup masif terutama di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah, termasuk wilayah Jabodetabek," ujar dia.
Â
Advertisement
Hujan Intensitas Tinggi
Guswanto mengungkapkan, pada 30 November 2023, berdasarkan hasil pemantauan potensi hujan di wilayah Jabodetabek dari citra radar cuaca BMKG pada Kamis, teridentifikasi bahwa curah hujan intensitas lebat telah terjadi di wilayah Bogor yang meliputi wilayah Puncak dan sekitarnya sejak sekitar pukul 16.00 WIB dan hingga pukul 18.00 WIB. Kondisi hujannya semakin meluas ke wilayah sekitar Bogor lainnya.
"Kondisi curah hujan lebat di wilayah selatan Jabodetabek (Puncak, Bogor dan sekitarnya) seperti yang terjadi pada 30 Nopember tersebut masih dapat terjadi untuk beberapa hari ke depan, termasuk juga untuk wilayah Jabodetabek sebelah Utara (DKI Jakarta dan sekitarnya),dimana hujan dapat terjadi pada malam-dini hari bahkan di pagi hari dengan intensitas cukup variatif ringan hingga sedang," ujar dia.