Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut satu Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyinggung soal nasib-nasib guru-guru di Indonesia yang masih jauh dari kesejahteraan. Terutama, kata dia, kesejahteraan guru-guru agama.
Cak Imin menyebut, gaji yang diterima para guru agama di Indonesia sangat kecil. Bahkan, kata dia, ada yang digaji hanya Rp 20.000 ribu per bulan.
Baca Juga
"Terutama juga pendidikan keagamaan. Banyak guru-guru agama, madrasah, tidak mendapatkan penghasilan sama sekali. Ada yang gajinya hanya Rp 20.000 sebulan," ujar Cak Imin saat kampanye di Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Utara, Jumat (8/12/2023).
Advertisement
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini berjanji akan menjamin kesejahteraan guru apabila menjadi presiden terpilih pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Termasuk, kata dia, kesejahteraan gaji bagi guru agama.
"Insya Allah dibawah kepemimpinan Anies-Muhaimin, kesejahteraan guru meningkat, termasuk guru-guru agama kita," ucap Cak Imin.
Cak Imin menekankan guru agama. Sebab, Cak Imin menilai guru agama memegang peran penting membentuk mental dan akhlak anak-anak sebagai penerus generasi bangsa.
"Guru kita telah mewujudkan bagaimana anak-anak memiliki tanggung jawab, berkomitmen terhadap umat masyarakat dan bangsa. Wajar kalau pemerintah berterima kasih. Guru akan menjadi andalan pemerintah dan pembangunan bangsa Indonesia," kata dia.
Â
Tingkatkan Kualitas Hidup Petani
Tak hanya kesejahteraan guru, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) juga berjanji meningkatkan kualitas hidup para petani. Sebab, kata dia pertanian menjadi prioritas Indonesia saat terjadi krisis.
"Pertanian menjadi unggulan utama kalau krisis. Tapi apa yang terjadi? Pangan kita masih impor, beras masih impor, konsumsi pangan kita masih bergantung dengan negara lain. Perubahan harus dilakukan," papar Cak Imin.
Menurutnya, Indonesia seharusnya bisa mandiri untuk mencukupi kebutuhan pangannya sendiri. Terutama, ujar dia terpenuhi oleh produksi dari petani-petani negeri sendiri.
Â
Advertisement
Cak Imin Sebut Tanah di Indonesia Hanya Dikuasi Segelintir Orang, Janji Bakal Redistribusi Tanah
Sebelumnya, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut satu Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengatakan, kondisi Indonesia masih mengalami ketimpangan. Menurutnya, saat ini jutaan hektare tanah di Indonesia dikuasai segelintir orang.
"Ibu-ibu belum tahu, jutaan hektare tanah itu dikuasai tidak kurang dari 100 orang. Setuju dibagi-bagi? Setuju rakyat punya tanah? Menangkan AMIN," kata Cak Imin saat berkunjung ke Tanjung Pura, Sumatera Utara, Jumat (8/12/2023).
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini berjanji akan melakukan redistribusi tanah untuk rakyat apabila menjadi presiden terpilih di Pilpres 2024. Cak Imin menyatakan, jutaan hektare tanah tidak boleh lagi dikuasai oleh segelintir orang saja.
"Nanti kalau kita jadi pimpinan insyaallah. Kita distribusi, kita bagi-bagi tanah agar rakyat bisa bekerja dan menikmati hasil tanahnya sendiri. Allahuma amin," kata dia.
Cak Imin menyampaikan, ia dan Capres Anies Baswedan bersepakat bakal mengutamakan unsur keadilan dalam membuat kebijakan nantinya jika mendapat kesempatan memimpin. Dia menyebut, yang kecil tidak boleh terus menjadi lebih kecil.
"Semua hal harus diukur dengan keadilan. Tidak boleh yang besar tambah besar, yang kecil tambah kecil tidak boleh terjadi. Kita harus ubah. Yang besar tetap boleh besar, tapi yang kecil juga harus jadi besar," ungkapnya.
Â
Atasi Soal Pupuk Nasional
Selain itu, di hadapan ratusan warga Tanjung Pura, Langkat Sumatera Utara itu Cak Imin juga menyinggung nasib petani. Dia berujar, saat ini kondisi petani di Indonesia masih miris.
Petani, kata dia mengalami kesulitan bahkan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Jika jadi presiden, dia mengeklaim akan mendatangi pabrik-pabrik pupuk.
"Pupuk sulit juga di sini ya? Saya bertekad, begitu dilantik jadi presiden, dan wapres langsung kita atasi pupuk nasional, sehingga rakyat kita tidak kekurangan pupuk untuk produksi," ucap dia.
Lebih lanjut, dia juga menegaskan akan memotong proses distribusi yang selama ini panjang. Pasalnya, kata dia petani memiliki tugas pokok untuk menghasilkan produk pertanian hingga melakukan pemasaran yang layak.
"Dengan demikian Petani akan berkompetisi aktif. Jangan sampai kayak sekarang, pupuk aja sulit," jelas Cak Imin.
Advertisement