Liputan6.com, Jakarta Istri capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti mengikuti senam pagi bersama warga Purwokerto, Banyumas di halaman Sasana Krida Raga Satria, Banyumas, Jumat (29/12/2023) pagi.
Atikoh berjalan kaki sekitar 500 meter dari penginapan menuju Sasana Krida Raga Satria. Di perjalanan, banyak warga terutama ibu-ibu mengenali Atikoh, lalu mereka meminta foto bersama.
Baca Juga
"Ayo, Mbak Atikoh. Foto bareng sama aku," kata seorang ibu.
Advertisement
Ibu-ibu lain terlihat mendekat ke istri capres nomor urut tiga tersebut yang tidak memiliki pengawalan ketat, lalu mereka bersalaman dan memeluk Atikoh. Beberapa berteriak nama Atikoh itu sebagai ibu negara.
"Bu Atikoh. Ibu negaraku. Ibu Atikoh ibu negaraku," kata ibu berbaju merah muda.
Sesampainya di kompleks Sasana Krida Raga Satria, puluhan ibu-ibu sudah bersiap menyambut Atikoh Ganjar Pranowo untuk bersalaman dan berfoto.
"Membahagiakan ibu-ibu gampang. Kita temanin saja foto," kata Atikoh.
Setelah itu, Atikoh melanjutkan jalan dan sampai di depan Sasana Krida Raga Satria untuk melaksanakan senam bersama ibu-ibu.
Namun, para ibu terus bersalaman dan meminta foto kepada Atikoh ketimbang mengikuti gerakan instruktur untuk senam pagi.Atikoh pun sempat melontarkan candaan kepada ajudan, karena ibu-ibu terus bergantian menyalami dan memotret wanita kelahiran Jawa Tengah itu.
"Aku mau senam, aku mau senam," kata Atikoh Ganjar Pranowo berkata ke ajudan, lalu tertawa.
Hampir selama 30 menit Atikoh senam pagi di area depan Sasana Krida Raga Satria dan memohon pamit kepada ibu-ibu dan dia kembali berjalan kaki menuju penginapan untuk bersiap melanjutkan kegiatan pada Jumat ini di Jawa Tengah.
Janji Atikoh Ganjar di Hadapan Pekerja Pabrik Bulu Mata
Sehari sebelumnya, istri calon presiden Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti, melakukan safari politiknya ke Purworejo, Jawa Tengah, Kamis, 28 Desember kemarin.Â
Atikoh Ganjar mengunjungi pabrik bulu mata yang berlokasi di Desa Winong Lor, Kabupaten Purworejo. Di pabrik yang telah berdiri sejak 2012 itu, ia menyempatkan untuk berdialog dan mendengarkan aspirasi para pekerja.
Salah satu pekerja bernama Maratus Solikhah bertanya kepada Atikoh tentang apa hal pertama yang akan dilakukannya apabila menjadi ibu negara mendampingi Ganjar Pranowo.
Menjawab pertanyaan tersebut, Atikoh berkomitmen akan memperhatikan kelompok rentan, marjinal, dan masyarakat adat jika Ganjar Pranowo diberikan mandat oleh rakyat menjadi presiden RI.
"Insyaallah kalau diberi amanah oleh masyarakat Indonesia dan saya mendampingi Mas Ganjar untuk menjadi ibu negara, itu tentu program yang saya concern seperti sekarang ini. Concern saya adalah kepada kelompok rentan dan warga marginal," kata Atikoh.
"Kelompok rentan itu apa? Yang pertama anak-anak. Yang kedua perempuan. Yang ketiga warga yang usianya lanjut, nenek kita, kakek kita. Kemudian kelompok difabel, kemudian kelompok minoritas, tentu saja masyarakat adat," jelas Atikoh.
Atikoh berjanji akan memperjuangkan kelompok masyarakat rentan tersebut agar bisa mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Ia memastikan pemberdayaan terhadap kelompok rentan bakal dimaksimalkan supaya mereka bisa maju bersama-sama menata kehidupan yang lebih baik.
Advertisement
Program Capres No Urut 3, Pro Terhadap Kelompok Rentan
Janji-janji tersebut, lanjut Atikoh, akan diimplementasikan melalui program pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3, Ganjar-Mahfud Md. Adapun program yang pro terhadap kelompok rentan seperti perempuan yakni pemberian akses pendidikan yang layak.
"Programnya itu pasti banyak sekali terkait dengan perempuan, salah satunya adalah bagaimana perempuan bisa mengakses pendidikan," tutur Atikoh.
Atikoh menuturkan Ganjar memiliki kedekatan dengan kelompok masyarakat rentan lantaran berasal dari keluarga dengan latar belakang ekonomi biasa saja.
Kendati berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja, kata Atikoh, Ganjar meyakini bahwa pendidikan adalah kunci untuk mengubah kehidupan ke arah yang lebih baik.
"Warga Purworejo pasti tahu ya background keluarganya Mas Ganjar, sangat-sangat biasa. Mas Ganjar adalah kita. Sama. Berasal dari kelompok masyarakat seperti bapak ibu semua. Bukan dari kelompok yang lahir dengan silver spoon, lahir dengan sendok perak, bukan. Tapi masyarakat biasa," ucap Siti Atikoh Supriyanti.
"Bagaimana kita bisa memberdayakan keluarga, memberdayakan diri sendiri. Kuncinya adalah pendidikan," imbuhnya.