Liputan6.com, Jakarta Calon presiden Anies Baswedan mengingatkan untuk mengelola utang luar negeri dengan bijaksana. Hal ini disampaikannya dalam debat capres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengingatkan, utang luar negeri bisa digunakan aktivitas yang produktif.
Baca Juga
"Utang-utang yang kita gunakan untuk aktivitas produktif, jangan utang itu digunakan untuk kegiatan yang non produktif," kata Anies.
Advertisement
Dia pun menyindir soal utang digunakan untuk membeli Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista). Menurutnya, hal itu bukan suatu yang tepat.
"Misalnya, utang dipakai untuk membeli Alutsista bekas oleh Kementerian Pertahanan. Itu bukan suatu yang tepat, justru kita sebaliknya, kita kerjakan," pungkas Anies.
Sebelumnya, Prabowo Subianto, menilai lawannya, capres nomor urut 1, Anies Baswedan, terlalu teoritis. Hal ini dikatakan Prabowo saat menjawab pertanyaan Anies terkait akses teknologi demi memperkuat pertahanan Indonesia.
Menurut Anies, pertahanan negara yang tangguh dapat dicapai dengan memanfaatkan teknologi siber, kecerdasan buatan, satelit dan informasi geospasial.
Prabowo pun menjawabnya dengan pedas.
"Ya, sekali lagi saya berpandangan, Pak Anies juga terlalu teoritis. Semua bagus, indah, tapi yang nyata, masalah AI, cyber, teknologi tinggi dan sebagainya adalah sumber daya manusianya, awaknya," kata Prabowo Subianto dalam debat capres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Â
Sejak Awal Menjabat Jadi Menhan
Dia pun menuturkan, upaya terkait hal tersebut sudah dilakukannya sejak pertama menjadi Menteri Pertahanan. Saat itu, dia langsung membentuk 4 fakultas baru.
"Saya begitu jadi menteri saya membentuk 4 fakultas baru di bidang science, technology, engenering dan matemathic. Kita menyiapkan putra-putri kita terbaik untuk menguasai teknologi, untuk menguasai science, untuk mengasai AI, untuk menguasai siber. Bukan barang yang kita beli. Kita harus menguasai know-how-nya. Kita harus kuasai sistemnya yang harus kita pegang. Menurut saya itu inti dari masalah, tidak hanya bicara-bicara," tutur Prabowo Subianto.
Advertisement