Anies Baswedan Ingin Revisi UU KPK, Jika Terpilih Jadi Presiden RI

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan berkomitmen memperkuat KPK, jika kelak terpilih menjadi Presiden RI. Revisi UU KPK dan perbaikan seleksi dari level pimpinan hingga pegawai akan menjadi prioritas untuk kembali memperkuat KPK.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 17 Jan 2024, 21:43 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2024, 21:43 WIB
Anies-Cak Imin Hadiri Acara PAKU Integritas KPK
Pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menghadiri acara PAKU Integritas KPK, Rabu (17/1/2024) malam. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan berkomitmen melakukan perbaikan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Undang-Undang KPK hingga proses seleksi pun menjadi perhatiannya bila kelak terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia (RI).

Anies menyampaikan hal itu dalam acara Penguatan Anti Korupsi atau PAKU Integritas yang digelar KPK di Kantornya, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/1/2024) malam. 

Anies menerangkan, pihaknya ingin mengembalikan marwah Komisi Pemberantasan Korupsi seperti sediakala. Dalam hal ini, revisi UU KPK pun menjadi hal yang mutlak.

"KPK berwibawa lagi secara legal seperti dulu. Dan ini artinya merevisi Undang-Undang KPK. Kami ingin agar revisi ini bisa mengembalikan KPK kepada posisi yang kuat," ujar dia.

Anies mengatakan, pihaknya juga berupaya mengembalikan standar etika di tubuh KPK. Anies bercerita KPK pada era dahulu.

"Kita ingat era di mana KPK datang di sebuah tempat tidak mau ikut makan, tidak mau ikut kegiatan yang didanai di luar KPK. Standar yang tinggi itu harus dikembalikan di KPK," ujar dia.

"Sehingga bukan saja undang-undangnya memberikan kekuatan dan kemandirian tapi juga di dalamnya baik pimpinan maupun seluruh staf bekerja dengan kode etik yang amat tinggi," katanya menambahkan.

Anies mengatakan, pihaknya juga akan memperbaiki proses seleksi di KPK dari level atas sampai bawah. Menurut dia, integritas menjadi hal yang paling penting bagi siapapun yang ingin bekerja di KPK.

"Rekrutmen di KPK kita perbaiki sama-sama seperti tadi disampaikan yang diusulkan presiden ditingkat pimpinan maupun rekrutmen staf bukan sekedar mencari pekerjaan tapi menjadi tempat pemberantasan korupsi," ucap Anies Baswedan menandaskan. 

Ketiga Capres Hadiri PAKU Integritas KPK

Ketiga Capres-Cawapres Pemilu 2024 Hadiri Paku Integritas di Gedung KPK
Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka saat tiba dalam acara Paku Integritas penguatan antikorupsi untuk calon presiden dan wakil presiden 2024 di Gedung Merah Putih, Jakarta, Rabu (17/12204). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden (Capres-Cawapres) menghadiri acara Penguatan Anti Korupsi atau PAKU Integritas yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (17/1/2024) malam.

Pantauan di lapangan, Prabowo Subianto bersama pasangannya Gibran Rakabuming Raka hadir lebih dahulu di lokasi acara. Keduanya kompak mengenakan kemeja lengan panjang biru muda.

Mereka berdua sempat memberikan salam namaste kepada awak media yang kemudian menuju ke kursi yang telah disediakan oleh pihak panitia acara.

Berikutnya, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Sama seperti pasangan lain, Anies juga menyapa awak media yang ada di lokasi. Anies dan Cak-Imin mengenakan jas hitam dipadu celana bahan hitam.

Terakhir, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md hadir di lokasi. Mereka mengenakan jaket bomber berwarna hijau mirip yang dipakai Tom Crush saat memerankan film Top Gun.

Ketua KPK Apresiasi Kedatangan Ketiga Paslon

Ketiga Capres-Cawapres Pemilu 2024 Hadiri Paku Integritas di Gedung KPK
Ketiga pasang kandidat dalam Pilpres 2024 juga akan menandatangani pakta integritas dalam pemberantasan korupsi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam sambutannya, Ketua Sementara KPK Nawawi Pomolango mengapresiasi kehadiran ketiga capres-cawapres. Karena mereka sebenarnya bisa saja mengabaikan undangan tersebut.

"Terimakasih kepada ketiga calon pasangan yang hadir atas undangan kami ini. Tiga pasangan telah bersedia hadir atas undangan ini meskipun sebenarnya namanya undangan bisa hadir bisa gak hadir. Mungkin ini bedanya undangan dengan panggilan meskipun belakangan ada fenomena barangkali panggilan pun bakal tidak dihadiri juga," ujar Nawawi.

  

Infografis Survei Indikator Politik - Liputan6 SCTV Elektabilitas Anies, Prabowo, Ganjar
Infografis Survei Indikator Politik - Liputan6 SCTV Elektabilitas Anies, Prabowo, Ganjar (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya