Liputan6.com, Jakarta Istri capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti menekankan kepedulian Ganjar Pranowo-Mahfud Md terhadap pendidikan anak, khususnya yang kurang tak mampu.
Dia mengatakan Ganjar-Mahfud memiliki program Satu Keluarga Satu Sarjana.
Hal ini disampaikan Siti Atikoh saat berdialog dengan ratusan santriwan dan santriwati serta pengajar saat bersilaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Syifaul Qulub Lil Mutaallimin di Sindanglaya, Cinangka, Serang, Banten, Selasa (6/2/2024) malam.
Advertisement
Seorang santri bertanya kepada Atikoh soal program beasiswa yang dimiliki Ganjar-Mahfud kepada anak guru, seperti dimiliki capres-cawapres nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau AMIN. Awalnya, santri itu bercerita bahwa sang ayah tidak bekerja dan ibunya seorang guru TK sebagai pemberi nafkah utama.
"Saya sulung dengan tiga orang adik masih kecil-kecil," ucap santri tersebut kepada Atikoh.
Dia mengatakan bahwa setiap akhir bulan, ketika honor sang ibu belum dibayar, sekeluarga selalu pusing. Disamping itu, ia merasa harapan berpendidikan tinggi sangat rendah sehingga sangat mengharapkan bantuan untuk keluarga guru.
Atikoh menjelaskan program Satu Keluarga Satu Sarjana memungkinan setiap anak dari rumah tangga tak mampu punya kesempatan mendapat gelar sarjana. Program tersebut bukan hanya menyasar keluarga guru, namun juga anak dari personel TNI atau Polri dengan pangkat rendah.
"Jadi, bukan cuma anak guru yang punya kesempatan, anak TNI dan Polri juga punya kesempatan dan anak kurang mampu juga mendapat kesempatan. Kalau di Ganjar-Mahfud itu, kalau berasal dari keluarga tidak mampu, tidak harus yang prestasinya itu mentereng, karena kalau lihat orang dari keluarga mampu, pastinya berbeda dari keluarga tidak mampu," kata Atikoh menjawab pertanyaan santri, Selasa malam.
Â
Untuk Keluarga Tak Mampu
Dia menegaskan program Satu Keluarga Satu Sarjana bukan untuk anak dari rumah tangga mampu atau berkategori kaya.
Sebab, Atikoh menyebut orang tua dari keluarga berkategori kaya biasanya bisa menyekolahkan anak masing-masing dengan memilih tempat terbaik.
"Tentu beda dengan keluarga mampu, mereka bisa memilih sekolahan sesuai seleranya, mulai dari TK, yang mahal-mahal itu," ujarnya.
Selain Satu Keluarga Satu Sarjana, Atikoh menuturkan Ganjar-Mahfud juga memiliki program SMK Negeri gratis. Menurut dia, program itu memungkinkan anak di Indonesia bersekolah dengan kejurusan, lalu bisa bekerja setelah lulus, sembari melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
"Jadi, ada yang SMK mereka sengaja ke situ agar bisa bekerja dengan cepat dan sambil bekerja, kalau yang keluarga tidak mampu saya justru senang disitu, mereka tough sekali, semangat, tegar, bersyukur sekali mendapat kesempatan," jelas Atikoh.
Atikoh menyampaikan program SMK gratis ini sudah diwujudkan Ganjar Pranowo saat menjabat Gubernur Jawa Tengah. Untuk itu, dia optimistis
Advertisement
Program SMK Gratis
program ini bisa diwujudkan di apabila Ganjar menjadi presiden.
"Banyak di Jawa Tengah, setelah kerja itu sambil kuliah. Karena ada anak-anak yang secepatnya membantu keluarga, kalau jari sarjana tunggu lima tahun lagi. Jadi ada yang SMK mereka sengaja kesitu agar bisa bekerja dengan cepat," pungkas Atikoh.