Koalisi Belum Paten, Sahroni Sebut Ada 'Dewa-dewa' yang Atur Pilkada Jakarta

Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni mengatakan, kondisi politik untuk Pilkada Jakarta 2024 masih amat dinamis. Koalisi mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta pun belum final.

oleh Winda Nelfira diperbarui 25 Jul 2024, 15:35 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2024, 15:35 WIB
Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni, mengurungkan niatnya melaporkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Bareskrim Polri. Alasannya, karena niatnya tersebut diminta dibatalkan langsung oleh Ketua Umum Partai NasD
Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni. (Sumber: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni mengatakan, kondisi politik untuk Pilkada Jakarta 2024 masih amat dinamis. Koalisi mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta pun belum final.

Menurut Sahroni, ada 'Dewa-dewa' yang berperan menentukan arah koalisi dan poros di Pilkada Jakarta 2024. Meski begitu, dia ogah menyebut sosok 'Dewa-dewa' yang dimaksud.

"Ini kan masih sangat dinamis. Jakarta agak sedikit unik, karena ini tidak mudah dan tidak bisa ditafsirkan oleh para pengamat-pengamat itu. Yang hanya tahu adalah para Dewa-dewa yang ada di republik ini," kata Sahroni di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (25/7/2024).

"Nah, the end, kapan akan terjadi keputusannya, siapa dengan siapanya, itu nanti pada waktunya nanti teman-teman akan tahu," sambung dia.

Sahroni menyampaikan, 'Dewa-dewa' itu akan menentukan siapa yang akan diusung maju untuk Pilkada Jakarta 2024. Keputusan itu disebut Sahroni akan mengubah peta politik Pilkada Jakarta.

"Dewa-dewa ini akan berfungsi untuk tentukan siapa yang akan dimajukan di Pilkada Jakarta," ujar Sahroni.

NasDem, lanjut Sahroni, juga masih membuka diri terhadap usulan atau rekomendasi yang diusung maju di Pilkada Jakarta 2024. Setidaknya, kata dia, ada waktu sekitar sebulan hingga masa pendaftaran calon kepala daerah pada 27-29 Agustus 2024.

Dia berujar, pembentukan koalisi untuk mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 belum terjadi. Saat ini, NasDem masih terus melakukan komunikasi formal dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), hingga PDI Perjuangan (PDIP).

"Kan NasDem dari dulu kan selalu jadi inisiator untuk membuat sinergi, ini baik, kan enggak pernah Bang Surya menempatkan diri sendiri. Selalu mengajak bahwa republik ini perlu duduk bersama," kata Sahroni.

NasDem Resmi Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024

Nasdem
Anies Baswedan resmi dipinang oleh Partai NasDem untuk kembali maju ke gelanggang kontestasi pemilihan gubernur Jakarta. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro).

Partai NasDem resmi mengusung Anies Baswedan untuk Pilgub Jakarta 2024. Pengumuman itu disampaikan Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim di NasDem Tower, Jakarta, Senin (22/7/2024).

Ajang pilkada serentak 2024 ini bakal menjadi kali kedua Anies Baswedan berkontestasi sebagai calon gubernur Jakarta setelah memenangkannya pada tahun 2017 bersama Sandiaga Uno saat diusung bersama Partai Gerindra dan PKS.

Hermawi menjelaskan keputusan tersebut diambil usai menggelar rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

"Pilkada DKI Pak Surya Paloh yang mimpin rapat langsung menetapkan (Anies Baswedan) sebagai calon gubernur DKI dari Partai NasDem," kata Hermawi, saat konferensi pers di Kantor NasDem, Jakarta, Senin (22/7/2024).

Hermawi menjelaskan, untuk calon wakil gubernur akan diserahkan sepenuhnya kepada Anies untuk menentukan.

Dia menyebut Partai NasDem akan memberikan deklarasi secara resmi jika Anies telah menentukan pasangannya pada 22 Agustus 2024 atau bisa secepatnya.

"Pak Anies juga diberikan kebebasan siapa wakilnya dengan satu syarat wakil jangan dari Partai NasDem," jelas dia.

"Kemudian jadi tetapkan deklarasi dengan pasangan beliau akan jelaskan 22 Agustus 2024 tapi bisa lebih cepat kalau Pak Anies bisa menyelesaikan pekerjaannya," ujar Hermawi.

 

Demokrat Tidak Mau Buru-buru Umumkan Cagub Jakarta 2024

Demokrat
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. (Merdeka.com)

Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra merespons Partai NasDem yang resmi mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.

Herzaky menegaskan, Partai Demokrat tak akan buru-buru mengumumkan siapa yang akan diusung di Pilkada Jakarta. Sebab, partainya mencari sosok yang memiliki rekam jejak yang teruji dan membawa kans menang.

"Kami ingin sosok yang tadi, punya rekam jejak, punya integritas pemikirannya pandangannya dan keinginannya tentu seorang pemimpin ini akan fokus, gitu. Bagaimana bisa yang terbaik bagi masyarakat, keluarga, daerah tempat dia memimpin, memberikan solusi-solusi dari masalah-masalah masyarakat sehari-hari," kata Herzaky saat dihubungi, Selasa (23/7/2024).

"Untuk itu Ketua Umum kami (AHY) sudah menyampaikan kalau kami hanya mengusung dan diumumkan kepada publik ketika sudah jelas cagub dan cawagubnya yang disepakati oleh paetai pengusung," sambungnya.

Lebih lanjut, Herzaky mengaku, Partai Demokrat terus membangun komunikasi dengan berbagai partai politik untuk Pilkada Jakarta.

"Hari ini kami terus membuka komunikasi mencoba membangun koalisi tentu dengan tokoh-tokoh tadi satu punya integritas dan punya rekam jejak tunggu saja pada waktunya ya. Kita akan nantikan calon terbaik untuk Jakarta," ujar Herzaky.

"Tunggu waktunya sabar kita ingin tokoh terbaik seperti disampaikan oleh Ketum kami Mas AHY ingin punya kans menang, punya integritas dan punya rekam jejak. Jadi tunggu pada waktunya akan kami (umumkan)," imbuh Herzaky.

Alasan DPP PKB Belum Umumkan Cagub Jakarta 2024

Waskjen DPP PKB Syaiful Huda
Waskjen DPP PKB Syaiful Huda menyampaikan pernyataan pers terkait persiapan Pilkada Serentak 2024. (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Begitu juga dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), hingga kini belum menentukan sikap terkait Pilkada Jakarta 2024, meski DPW PKB Jakarta sudah menyatakan dukungan kepada Anies Baswedan.

Menanggapi hal itu, Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda mengungkapkan, alasan DPP belum menentukan sikap karena adanya sejumlah pertimbangan.

"Ya tentu ada aspek pertimbangan menang, karena dalam kompetisi pilkada kalau kita mau mensejahterakan rakyat harus punya figur yang komit untuk perjuangan kesejahteraan rakyat," kata Huda kepada wartawan di Jakarta, Selasa (23/7/2024).

Selain itu, hasil survei Anies Baswedan di Jakarta juga menjadi salah satu faktor belum menentukan pilihannya. "(Survei) menjadi salah satu faktor yang menjadi pertimbangan kuat," ujar Huda.

Tak hanya itu, salah satu pertimbangan lainnya karena Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang memasangkan Sohibul Iman dengan Anies.

"Itu sebagian saja (PKS sodorkan Sohibul Iman), tapi prinsipnya kita akan menghormati keputusan temen-temen DPW DKI Jakarta," tegasnya.

Meski begitu, dirinya berharap akan secepatnya untuk menentukan sikap pilihannya. "Semoga secepatnya, tapi kan faktanya poros sebelah juga belum kan? Namanya saja juga belum. Jadi menurut saya masih lama perjalanan," pungkasnya.

Diketahui, DPW PKB telah resmi mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai bacagub Jakarta. Selain itu, partai lainnya yang sudah mengusung mantan gubernur DKI Jakarta itu, yakni Partai NasDem dan PKS.

Infografis Bursa Kandidat dan Prediksi Koalisi Pilkada Jakarta 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bursa Kandidat dan Prediksi Koalisi Pilkada Jakarta 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya