Airlangga Singgung KIM Plus soal Bakal Cagub untuk Pilkada Jakarta 2024

Golkar membuka peluang untuk mendukung Ridwan Kamil (RK) di Pilkada Jakarta 2024 karena sudah mendukung Dedi Mulyadi di Pilkada Jabar.

oleh Winda Nelfira diperbarui 03 Agu 2024, 07:06 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2024, 07:06 WIB
Golkar
Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto usia menghadiri acara Puncak HUT Ke-46 AMPI di Djakarta Theatre, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat malam (2/8/2024). (Liputan6.com/Winda Nelfira).

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto membenarkan pinangan yang dilakukan partainya kepada Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sebagai bakal calon gubernur (bacagub) Pilkada Jawa Barat (Jabar) 2024.

Hal ini disampaikan Airlangga usia hadir pada acara Puncak HUT Ke-46 AMPI di Djakarta Theatre, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat malam (2/8/2024).

"Kan kita sudah perkembangan tadi pertemuan di Jawa Barat antara Partai Golkar, DPD Partai Golkar, dan juga DPD Gerindra. Kemudian ada juga pertemuan antara calon gubernur Jawa Barat saudara Dedi Mulyadi dengan Pengurus Golkar juga, antara lain Wakil Ketua Pak Ade Ginanjar, jadi pembicaraan sudah sampai sana," kata Airlangga.

Sementara itu, saat ditanyai ihwal bacagub untuk Pilkada Jakarta 2024, Airlangga tidak menjawab lugas. Dia malah menyinggung Koalisi Indonesia Maju (KIM) 'Plus' untuk Pilkada Jakarta 2024.

"Ya kan sudah jelas kalau Jawa Barat begitu (Dedy Mulyadi), berarti Jakarta siapa, masih nanya, apalagi Jakartanya KIM plus," kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Sekretris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Lodewijk F Paulus mengaskan maksud Airlangga ihwal dukungan yang bakal diberikan partainya kepada bacagub di Pilkada Jakarta.

Lodewijk menyebut, partainya membuka peluang untuk mendukung Ridwan Kamil (RK) di Pilkada Jakarta 2024 karena sudah mendukung Dedi Mulyadi di Pilkada Jabar.

"Fame-nya kita adalah Koalisi Indonesia Maju. Tentunya disitu ada Partai Golkar, Gerindra, PAN, kemudian Demokrat. Nah itu yang kita utamakan," ujar Lodewijk.

Lalu, soal KIM 'Plus' yang dimaksud Airlangga, Lodewijk bilang masih menunggu perkembangan dinamika politik ke depan.

"Ya nanti kita lihat perkembangan dari plus ini, kan berarti artinya plus ada koalisi Indonesia plus apa, nah kita tunggu sebentar lagi," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Dito Ariotedjo menilai, sosok mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Waketum Gerindra Budisatrio Djiwandono punya peluang maju di Pilgub Jakarta 2024.

Dia mengakui, bahwa nama mereka selalu beredar dalam bursa calon gubernur Jakarta dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Ya kan ada pak RK, mas Budisatrio. Nama-nama seperti itu kan selalu bergulir, dan nama-nama yang bagus itu RK dan Budi," kata Dito, kepada wartawam di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (1/8).

Dito menyebut, KIM akan mengusulkan nama dari internal koalisi sebagai calon gubernur.

"Ya kita lihat kan di KIM sendiri nama-namanya sudah dimunculkan," ujar dia.

Nama RK sendiri di internal Golkar dipertimbangkan maju di Jakarta atau Jawa Barat. Dito menilai, RK juga cocok sebagai calon gubernur Jakarta karena pengalamannya sebagai gubernur Jawa Barat dan wali kota Bandung.

"Ya untuk Pak Ridwan Kamil saya rasa clear statement baik itu dari pak Airlangga dan juga kawan-kawan koalisi Indonesia Maju itu diproyeksi untuk di Jakarta maupun Jawa Barat. Itu tergantung nanti dinamika terakhir pendiskusian dengan koalisi akhirnya mau bagaimana. Intinya kita siap bersama Koalisi Indonesia Maju," imbuh Dito.


Partai di KIM Plus

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, anggota partai dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) akan bertambah menjadi KIM Plus. Namun, yang bersangkutan tak mengungkapkannya.

Justru, komposisi KIM Plus baru diketahui dari pernyataan Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Idrus Marham.

"Ya jadi ada ketika itu adalah sekali lagi ada NasDem, ada PKB dan khusus untuk pilkada akhir-akhir ini juga berkembang ada dari PKS," kata dia, kepada wartawan, di Jakarta, Kamis 1 Agustus 2024.


Penggunaan Istilah KIM Plus

Idrus Marham mengungkap, nama KIM Plus digunakan karena NasDem, PKB, dan PKS belum resmi bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo-Gibran. Sehingga masih ditambah embel-embel 'plus'.

"Nah ini kan sudah modal. Lalu ditambah lagi misalkan ya kemungkinan NasDem, kemudian ada PKB, kemudian ada kemungkinan PKS. Nah ini kan sebenarnya masih menggunakan ya KIM plus karena memang belum resmi," ujarnya.

"Kalau sudah resmi bergabung dengan Koalisi tentu bukan lagi Koalisi plus tetapi ini sudah satu kesatuan," sambung dia.

Lebih lanjut, Idrus pun mengamini pernyataan Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad bahwa KIM Plus akan terjadi kerjasama di Pilkada Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

"Ya kenapa kita menggunakan KIM Plus ya? Kemungkinan kata Mas Dasco di DKI Jakarta, kemudian kemungkinan di Jawa Barat, kemungkinan di Jawa Tengah dan tentu di kabupaten-kabupaten lain ada hal-hal seperti itu," imbuhnya.

Infografis Golkar di Tangan Airlangga Hartarto
Infografis Golkar di Tangan Airlangga Hartarto (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya