Ridwan Kamil Janji Lanjutkan Kebijakan Anies Gratiskan Tarif JakLingko

Ridwan Kamil menegaskan, dia tidak hanya melanjutkan program dan kebijakan yang baik di era Anies, tapi juga gubernur-gubernu terdahulu lainnya, seperti Jokowi, Ahok, hingga Pj Heru.

oleh Tim News diperbarui 01 Sep 2024, 15:34 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2024, 15:33 WIB
Bersama Koalisi Jakarta Baru untuk Jakarta Maju, Ridwan Kamil-Suswono Datangi Kantor KPU Jakarta
Pasangan Ridwan Kamil dan Suswono mendapat dukungan penuh dari partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

 

Liputan6.com, Jakarta - Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Jakarta Ridwan Kamil (RK) mengaku akan melanjutkan kebijakan Anies Rasyid Baswedan semasa menjadi gubernur. Salah satunya yakni menggratiskan angkutan umum JakLingko.

"(JakLingko tetap gratis), semua yang baik dari Pak Anies saya pertahankan," kata RK kepada wartawan di Jakarta, Minggu (1/9/2024).

Tak hanya program yang Anies pernah buat dan laksanakan, mantan Gubernur Jawa Barat ini juga akan menjalankan program yang pernah dilakukan Gubernur Jakarta sebelumnya seperti Joko Widodo (Jokowi).

"Jadi jangan membentur-benturkan perbedaan, yang baik dari Pak Jokowi dilanjutkan, yang baik dari Pak Anies dilanjutkan," ujarnya.

"Kalau terpilih ya yang dari Pak Ahok dilanjutkan, yang baik dari Pak Heru dilanjutkan," sambungnya.

Mantan Wali Kota Bandung ini menegaskan, programnya nanti tidak akan ada yang berbeda dari gubernur-gubernur sebelumnya. Termasuk tarif JakLingko yang tetap gratis.

"Tidak ada yang berbeda sendiri, semua adalah keberlanjutan," ucap RK memungkasi.

 

Reporter: Nur Habibie

Merdeka.com

Rano Karno Fokus Urus Macet Jakarta

Kenakan Pakaian Khas Betawi, Pramono Anung dan Rano Karno Daftar Pilgub Jakarta
Bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, Rano Karno disambut pendukunyanya saat tiba di kantor KPU DKI Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, bakal calon wakil gubernur Jakarta Rano Karno menyinggung soal pembangunan Giant Sea Wall. Dia menilai, hal tersebut terlalu muluk-muluk untuk dijadikan gagasan terkait pencalonannya di Pilkada Jakarta.

Rano Karno menyebut, sebuah gagasan yang dibawa haruslah yang realistis, tak perlu muluk-muluk.

"Sangat realistis. Enggak usah kita muluk-muluk Giant Sea Wall. Sudah deh, saya paham Giant Sea Wall," kata Rano Karno di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bivak Jakarta, Minggu (1/9/2024).

Dia menilai, pembangunan Giant Sea Wall harusnya menjadi program nasional, bukan menjadi program pemerintah daerah.

"Maaf nih, saya bukan belagu. Waktu saya jadi gubernur Banten, saya pernah menjadi ketua tim koordinasi Jabodetabek Punjur. Tahu saya. Memang itu perlu. Tapi itu adalah program nasional. Bukan program Pemda DKI," jelas dia.

Lebih lanjut, dia menilai fokus gagasannya saat ini adalah memecahkan permasalahan yang ada di Jakarta seperti kemacetan hingga ketersediaan lahan di Jakarta.

"Kita ngurusin kota macet saja dulu deh. Kita enggak usah muluk. Infrastruktur jalan Jakarta sudah terbatas," ujarnya.

"Kita mau bikin jalan baru enggak mungkin. Makanya kita lihat deh, Ancol. Pasti jalan di atas kali. Enggak bisa lagi mau ke mana. Nah sekarang kita lihat Harmoni. Padat kan? Masih ada kali yang bisa. Sudah bikin jembatan lewat atas itu. Untuk apa? Menambah akses," sambung Rano Karno.

Infografis Siap-Siap Jakarta Ganti Nama Jadi DKJ Usai IKN Resmi Pindah. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Siap-Siap Jakarta Ganti Nama Jadi DKJ Usai IKN Resmi Pindah. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya