Jelang Pilgub Sulut 2024, Elektabilitas Elly Lasut Unggul dari Steven Kandouw dan Yulius

Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur dan wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Elly Engelbert Lasut-Hanny Joost Pajouw bertengger kokoh memenangi Pilgub Sulut 2024. Elly-Hanny unggul telak jauh dari lawan-lawannya.

Dalam hasil survei yang digelar Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, elektabilitas pasangan Elly Lasut-Hanny Joost mendominasi elektabilitas (53,3 persen) di Pilgub Sulut. Steven Kandouw-Denny Tuejeh masih jauh di bawah Elly-Hanny dengan elektabilitas hanya 34,5 persen. Di urutan terakhir, Yulius Selvanus-Victor Mailangkay dengan elektabilitas 4,3 persen.

“Kuatnya pesona Elly Engelbert Lasut (E2L) sebagai cagub. E2L adalah cagub paling populer dan paling disukai diantara dua cagub lainnya yaitu Steven Kandouw (SK) dan Yulius Selvanus Komaling (YSK),” kata Peneliti LSI Denny JA, Fajar Moestar dikutip Kamis (19/9/2024).

LSI Denny JA melakukan survei tatap muka (face to face interview) dengan menggunakan kuesioner kepada 800 responden di seluruh Kab/Kota di Provinsi Sulawesi Utara. Dengan 800 responden, margin of error survei ini sebesar 3,5 %. Survei dilakukan pada tanggal 1 -7 September 2024

Sebelum maju sebagai calon gubernur, nama Elly Lasut sudah naik daun dan meraih elektabilitas yang tinggi di atas petahana dan para pesaing. Dalam survei bulan Agustus 2024 yang dirilis LSI Denny JA, Elly Lasut kokoh di puncak elektabilitas dengan angka 54 persen dan Steven Kandouw jauh di bawah dengan elektabilitas 35.8 persen.

Bahkan jika ditarik ke belakang berdasarkan data Indikator Politik bulan Mei-Juni 2024, Elly Lasut tetap menjadi yang tertinggi. Pada simulasi 7 nama, Elly Lasut meraih 55.3 persen, unggul 32.9 persen dari Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta.

Terkait isu publik, Elly Lasut-Hanny Joost dinilai pemimpin mampu mengatasi masalah perekonomian di Sulut. Sebanyak 50 persen lebih pemilih menyatakan bahwa masalah ekonomi menjadi prioritas.

Selain masalah ekonomi, masalah infrastruktur dianggap paling penting sebesar 9,5 persen, masalah kesehatan 7 persen, masalah pertanian 6,8 persen, dan masalah lainnya rata-rata di bawah 5 persen.