Bawaslu Duga Ada Sumbangan Dana Kampanye Caleg Tak Dilaporkan

Caleg yang mendapat sumbangan dana kampanye juga dilaporkan ke partai melalui rekening khusus.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 13 Jan 2019, 18:45 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2019, 18:45 WIB
Logo Bawaslu
Logo Bawaslu (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Sleman - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan seluruh dana kampanye yang diterima partai politik harus melalui rekening khusus guna mempermudah pengawasan penggunaannya. Tak terkecuali untuk caleg yang mendapat sumbangan dana kampanye.

"Namun, sayangnya setiap parpol hanya punya satu rekening sehingga untuk pengawasan sumbangan yang masuk kepada caleg bisa jadi tidak dilaporkan ke partai," kata Koordinator Divisi Hukum, Data, dan Informasi Bawaslu Kabupaten Sleman Arjuna al Ichsan Siregar di Sleman, Minggu (13/1/2019).

Ia menegaskan bahwa calon legislator (caleg) yang mendapat sumbangan dana kampanye juga dilaporkan ke partai melalui rekening khusus. Setelah itu, baru dari partai dikembalikan kepada caleg.

Kemungkinan adanya penyelewengan dana kampanye, dia mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil audit dari akuntan publik. Dari catatan akuntan tersebut, Bawaslu setempat akan mencermati apa ada indikasi penyelewengan atau tidak.

Akan tetapi, pihaknya tetap menunggu hingga penyususan laporan akhir dana kampanye (LADK) baru bisa menentukan sanksi jika ada yang melanggar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Maksimal Sumbangan

Arjuna mengatakan bahwa parpol boleh menerima sumbangan dari siapa pun asal bukan perusahan pemerintah.

"Kalau dari pihak swasta, masih boleh. Adapun aturannya, maksimal sumbangan dari individu Rp 2,5 miliar, sedangkan dari badan hukum sebesar Rp 25 miliar," katanya.

Ketua KPU Sleman Trapsi Haryadi mengatakan bahwa semua peserta pemilu sudah menyerahkan LPSDK.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya