Mantan Petinggi Polri: Laporkan Jika Ada Polisi Aktif Paksa Pilih Salah Satu Paslon

Sofyan Jacob menitipkan pesan kepada anggota polisi aktif supaya netral dalam Pemilu 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Mar 2019, 18:51 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2019, 18:51 WIB
Momen Pidato Kebangsaan Prabowo Sandi Indonesia Menang
Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyapa relawan dan pendukungnya saat pidato kebangsaan di JCC, Jakarta, Senin (14/1) malam. Pidato kebangsaan mengusung Indonesia Menang. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho) 

Liputan6.com, Sidoarjo - Mantan Petinggi Polri, Komjen Pol (Purn) Sofyan Jacob menghadiri kampanye akbar capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno di Stadion Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (31/3/2019). 

Dalam kesempatan tersebut, Sofyan Jacob menegaskan bahwa kehadirannya untuk mendukung Prabowo-Sandi memenangkan Pemilu 2019 mendatang. 

"Prabowo Presiden, Sandiaga Uno Wakil presiden, terimakasih saudara-saudara ku Sidoarjo Jawa Timur. Saya purnawirawan Polri saya mendukung Prabowo-Sandi sebagai presiden dan wakil presiden," ungkap Sofyan di panggung utama kampanye Akbar Prabowo-Sandi di Stadion Delta Sidoarjo.

Sofyan pun menitipkan pesan kepada anggota polisi aktif supaya netral dalam Pemilu 2019.

Dia pun meminta kepada seluruh rakyat Indonesia melaporkan ke divisi propam Polri jika menemukan pelanggaran kode etik anggota Polri aktif yang memaksa memilih salah satu paslon agar dikenakan sanksi.

"Perhatikan kalau ada anggota polisi yang tidak netral adalah pengkhianat demokrasi.  Saudara tidak perlu takut, jangan khawatir, jangan ragu-ragu kalau ada yang tidak netral mohon sampaikan," tegasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jaga Netralitas

Sofyan mendengar bahwa saat ini beredar informasi bahwa ada sebagian anggota Polri aktif yang tidak netral bahkan mengarahkan untuk memilih salah satu capres tertentu.

Karena itu, dia kembali menegaskan kepada para juniornya yang masih aktif menjadi anggota Polri untuk menjaga netralitas demi tegasnya sistem demokrasi di Indonesia.

"Saya pantau memang beredar itu, dan mereka yang tidak netral akan diperiksa oleh Propam. Pak polisi jangan ikut kompetisi. Saya ini mantan polisi, purnawirawan polisi, saya boleh memihak, yang tidak boleh itu adalah polisi aktif," tegasnya.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya