Pasar Properti Kembali Bergairah di Akhir Tahun

Meski masih tertekan akibat siklus lima tahunan, namun tren pasar properti sedang memasuki sebuah fase baru.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Jun 2015, 15:40 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2015, 15:40 WIB
Pembangunan Perumahan
Ilustrasi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Pasar properti diprediksi kembali bergairah pada akhir tahun ini. Meski secara umum masih tertekan akibat siklus lima tahunan, namun tren pasar properti sedang memasuki sebuah fase baru.


Ali Tranghanda, Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) mengungkapkan berdasarkan analisis pasar, siklus pasar properti seharusnya mulai memperlihatkan peningkatan pada kuartal IV 2015 atau kuartal I 2016.

“Kalau dilihat dari tren siklusnya, pasar properti akan memasuki fase baru di pengujung tahun ini, dengan asumsi ekonomi nasional membaik,” ungkap Ali, Senin (8/6/2015).

Merujuk data IPW, di kuartal I 2015 bahkan sudah terlihat adanya peningkatan penjualan hingga 12 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya. Padahal sepanjang 2014, pasar properti tertekan dengan penurunan penjualan sampai 72 persen dibanding 2013.

Namun pertumbuhan permintaan itu hanya terjadi di segmen menengah. Oleh karena itu, pengembang diharapkan dapat mengembangkan sebuah produk yang “membumi” atau yang dapat diterima pasar, dan tidak lagi jor-joran memasarkan produk di segmen menengah atas.

“Daya beli di segmen menengah relatif masih cukup baik, namun sayangnya pasokan pengembang untuk segmen ini justru sangat terbatas, karena beberapa tahun terakhir developer memang terkonsentrasi menggarap segmen premium ini,” ujar dia.

Proyeksi pertumbuhan permintaan di segmen menengah juga didasarkan pada kebijakan pemerintah yang mulai memberikan ruang untuk segmen menengah lewat beberapa stimulus seperti perlonggaran aturan loan to value (LTV) untuk KPR pertama dari ketentuan uang muka sebesar 30 persen turun menjadi 20 persen.

Hal ini akan membuat daya beli konsumen relatif meningkat. Tren suku bunga juga cenderung menurun, sehingga akan menguntungkan konsumen dari sisi besar cicilan KPR.

Reporter: Muhammad Rinaldi

(Rinaldi/Ndw/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya