Kopelland Bangun Apartemen Pekerja Rp 600 Miliar di Cikunir

Satu unit apartemen tersebut dibanderol mulai Rp 270 juta per unit.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Okt 2015, 10:00 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2015, 10:00 WIB
20150917-Pameran-property-2015-Jakarta
Sebuah miniatur apartemen terlihat saat pameran Property Week 2015 di Jakarta, Kamis (17/9/2015). 140 pengembang mengisi pameran tersebut dan di harapkan dapat mengembalikan dinamisme industri properti di dalam negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan properti, PT Kopel Lahan Andalan atau Kopelland, menyiapkan investasi sekitar Rp 600 miliar untuk pembangunan tujuh tower apartemen yang menyasar pekerja di Jakarta dan sekitarnya. Proyek yang berlokasi di Cikunir, Bekasi tersebut dibanderol mulai Rp 270 juta per unit.

Direktur Utama Kopelland, Bogi Aditya mengatakan proyek Kota Swarnabumi Cikunir dihadirkan untuk segmen pekerja yang dominan melakukan aktivitas di Ibukota, selain pekerja yang berada di sekitar Bekasi. Pengembang membidik pekerja kelas menengah dengan penghasilan per bulan Rp 5 juta ke atas.

"Hunian yang jauh dari tempat bekerja membuat pekerja tidak produktif, waktu dihabiskan untuk menghadapi kemacetan dan kualitas hidup dengan keluarga berkurang. Oleh karena itu kami menawarkan apartemen dengan lokasi strategis," kata Bogi, Senin (12/10/2015).

Kota Swarnabumi berlokasi di Jalan Cikunir Raya yang memiliki akses langsung ke pintu tol JORR exit Jatiasih, dekat tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) dan nantinya dekat dengan jalur LRT Kuningan-Cawang-Bekasi.

Posisi ini membuat pekerja mudah menuju lokasi kerja, baik ke arah Jakarta maupun Cikarang. Demikian juga bagi pekerja di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung, hanya butuh waktu sekitar 15 menit dari lokasi apartemen.

"Kami sediakan shuttle bus menuju akses-akses transportasi terdekat," papar Bogi.

Proyek ini dikembangkan di atas lahan seluas 2,8 hektare. Keseluruhan akan ada tujuh tower apartemen yang dibangun, dengan total diperkirakan sebanyak 7.000 hingga 8.000 unit. Pembangunan konstruksi tahap pertama akan dilakukan awal 2016.

Menurut Bogi, kesulitan pekerja di segmen menengah adalah mengumpulkan uang untuk uang muka (down payment) kredit kepemilikan dan uang iuran lain yang dibebankan di awal. Oleh karena itu Kopelland menyediakan skim cicilan uang muka kredit kepemilikan apartemen (KPA) nol persen yang disubsidi developer, berikut cicilan iuran awal KPA.

Kopelland adalah perusahaan dengan kepemilikan saham terbesar dimiliki Koperasi Pensiunan Bulog Indonesia (Kopelindo) yang juga memiliki saham besar di Bank Bukopin.

Saat ini Kopelland sedang mengembangkan enam proyek properti di Jakarta, Bekasi, Tangerang, dan Bandung yang seluruhnya menyasar segmen pekerja. Tahun depan, pengembang ini berencana meluncurkan sedikitnya tiga proyek properti baru. (Rinaldi/Ndw)

Muhammad Rinaldi

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya