Liputan6.com, Jakarta - Pusat perbelanjaan menjadi salah satu sektor yang mendorong geliat properti di suatu kawasan. Selain mendorong minat banyak orang untuk memiliki hunian disekitarnya, harga tanah pun dengan cepat mengalami peningkatan harga.
Akan tetapi, terlalu banyak mal dan perbelanjaan juga berimbas negatif untuk tata ruang kota, terutama kemacetan.
Baca Juga
Hal ini dibuktikan dengan menjamurnya pusat perbelanjaan di ibu kota Jakarta. Namun setelah dikeluarkan moratorium Pemerintah yang membatasi jumlah mal di Jakarta, akhirnya kota penyangga pun menjadi sasaran para pengembang untuk mendirikan supermal, seperti ditulis Senin (11/1/2016) yang dikutip dari Rumah.com .
Advertisement
Di kuartal IV 2015, pasokan sektor ritel di Jakarta terbilang sepi dengan hanya adanya satu mal yang resmi dibuka yaitu One Belpark di kawasan Fatmawati Jakarta Selatan. Mal dengan konsep mixed-use development ini menambah pasokan ruang ritel hingga 23.650 meter persegi.
Baca Juga
Dua mal lainnya yaitu Mal at Pancoran dan Pantai Indah Kapuk Mal gagal untuk menyelesaikan proyeknya di penghujung tahun 2015. Mal ini akan selesai pada 2016, demikian data yang dihimpun dari Colliers International Research Indonesia.
Menurut data Colliers, Jakarta akan mendapatkan tambahan lima pusat perbelanjaan pada 2016-2017. Empat diantaranya diprediksi beroperasi pada 2016 yaitu Pantai Indah Kapuk Mall, Neo Soho at Podomoro City, Mal at Pancoran, dan Mall at Bassura City. Keempat perbelanjaan ini akan menambah jumlah ruang ritel sampai 93.000 meter persegi.
Terbatasnya pembangunan ritel di Jakarta membuat area Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) menjadi sasaran untuk mengembangkan pusat perbelanjaan baru.
Meskipun pada 2015 hanya ada satu pasokan mal baru, yaitu AEON Mal BSD City, namun di tahun 2016-2018, penambahan ruang ritel akan melonjak sampai 580.000 meter persegi. Dua proyek yang diprediksi selesai pada 2016 adalah Bekasi Trade Centre 2 dan Q Big BSD.
Jika dibagi menurut area, Bekasi dan Bogor merupakan penyumbang area terbanyak yang menambah jumlah pusat perbelanjaan di masa depan. Bekasi akan berkontribusi sebesar 319.000 meter persegi ruang ritel dengan tujuh pusat perbelanjaan.
Sedangkan untuk Bogor, 60 persen ruang ritelnya didominasi oleh Aeon Mal Sentul. Mal ini nantinya yang akan menambah pasokan ruang ritel hingga 168.000 meter persegi. Beberapa mal lainnya ialah Metropolitan Mal Cileungsi (2017), Vivo Sentul Lifestyle Cibinong (2018), dan Vivo Sentul Trademall Cibinong (2018).
Soal pengembang yang merajai area Bodetabek, kebanyakan didominasi oleh Sinarmas, Lippo, Megapolitan, Gapura Prima, Plaza Indonesia dan Aeon. Kesuksesannya terdahulu menjadi motivasi untuk mendirikan proyek baru yang akan mendatangkan banyak tenant dan pengunjung di kawasan baru. (Isnaini K/Ahm)