Liputan6.com, Jakarta - Menjelang Tahun Baru China (Imlek) yang akan diadakan sebentar lagi, seluruh kelenteng di Indonesia melakukan pembersihan hingga pemugaran bangunan.
Persiapan ini dilakukan demi memberikan pelayanan yang maksimal dan kenyamanan bagi setiap jemaat yang melakukan peribadatan saat Imlek tiba.
Yoyo, Penjaga Kelenteng Kong Co Bio di Tabanan, Bali, mengatakan kepada Rumah.com, seperti ditulis Selasa (26/1/2016), rutinitas bersih-bersih kelenteng menjelang Imlek dilakukan saat ini hingga Imlek tiba. Menurut dia, upaya ini dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jemaat yang jumlahnya akan membludak ribuan orang.
Advertisement
"Ribuan orang jemaat akan datang dari dalam dan luar Tabanan. Hal ini karena jumlah kelenteng terbatas, sedangkan jemaat tidak semua tinggal berdekatan dengan lokasi kelenteng," tutur Yoyo yang juga berprofesi sebagai guru SD di Tabanan, Bali.
Memang, kebutuhan pemenuhan spiritual di rumah ibadah seyogianya menjadi kebutuhan dasar yang dipertimbangkan pada saat memilih hunian.
Banyak orang memilih hunian atas dasar lokasi yang dekat dengan beberapa tempat publik, seperti rumah sakit, akses pendidikan, tempat perbelanjaan, tempat bekerja, dan tempat beribadah.
Darwin (58) penduduk Tangerang menuturkan, dahulu ketika Ia memilih tempat tinggal, satu pertimbangan mendasar adalah dekat dengan rumah beribadah.
Meski pun Ia bukan warga asli Tangerang, baginya ada keuntungan tersendiri jika dekat rumah beribadah. Selain menghemat waktu dan biaya, ia dan keluarga bisa menikmati suasana Imlek dengan meriah.
Lantaran sulitnya mencari rumah yang bisa memenuhi kebutuhan spiritual penganut Konghucu di kota-kota besar Indonesia, berikut referensi rumah terbaik dari Rumah.com yang bisa Anda pilih sebagai rumah idaman keluarga Anda.
1. Pasadenia Residence
Bagi Anda tinggal di kawasan Jakarta, satu referensi rumah yang berdekatan dengan lokasi kelenteng adalah Pasadenia Residence yang ada di Jalan Pacuan Kuda Raya Nomor 27 Pulomas, Jakarta Timur. Lokasi perumahan ini berdekatan dengan Kelenteng Wan Ji Sie yang berlokasi di Jalan Lautze No 38.
Peta jarak Perumahan Pasedana Residence dengan Kelenteng Wan Ji Sie (source: google maps)
Jarak antara perumahan Pasadenia Residence dengan kelenteng adalah 11 kilometer, dan Anda bisa menempuh waktu sekitar 30 menit dengan perkiraan kondisi jalan tidak macet. Ada keunikan yang dimiliki pada Kelenteng Wan Ji Sie, apabila Anda melihat arsitektur bangunannya, sekilas tidak terlihat seperti kelenteng.
Dahulu, pada 1736 Frederik Julius Coyyet, seorang anggota Dewan Hindia mendirikan sebuah rumah peristirahatan dalam taman luas di luar kota.
Bangunan yang pernah menjadi tempat singgah tim CA Lons, tim pemantauan untuk reruntuhan Candi Prambanan dan patung dari Kalasan ini akhirnya berpindah tangan kepada pemilik keturunan Tionghoa pada 1888.
Perumahan Pasadenia Residence
Kelebihan lainnya jika Anda tinggal di perumahan Pasadenia Residence, Anda akan merasakan hunian yang eksklusif dengan fasilitas mewah dan lengkap. Tidak hanya itu, pemandangan hijau dari lapangan golf dekat dengan hunian menambah keasrian yang dapat memberikan kenyaman untuk tinggal.
Perumahan ini menawarkan tiga tipe rumah yang bisa Anda pilih, yakni Jasmine (luas tanah 150m2), Lavender (luas tanah 180), dan Opium (luas tanah 179).
Pengembang juga menyediakan pelayanan melalui tiga cara pembelian yang bisa dibeli melalui cash keras atau dengan cicilan selama 12 bulan dan 18 bulan melalui KPR. Harga ditaksir mulai Rp 6 miliar hingga Rp 6,8 milar.
2. Perumahan Tropicana Residence
Selain Jakarta, kelenteng bersejarah juga terdapat di daerah Tangerang. Salah satunya adalah Klenteng Boen Tek Bio yang ada di Pasar Lama Tangerang.
Ini merupakan kelenteng yang menjadi saksi sejarah kedatangan masyarakat Tionghoa yang mendarat di tepi Cisadane, Tangerang.
Kelenteng Boen Tek Bio (source: google maps)
Dilansir dari boentekbio.org dahulu masyarakat Tionghoa pertama yang mendarat di Tangerang adalah rombongan Tjen Tjie Lung (Halung) pada 1407. Namun seiring kedatangan rombongan tersebut, pihak Belanda melakukan pemberontakan dan pembantaian masyarakat Tionghoa secara besar-besaran.
Namun hal ini justru menyatukan masyarakat Tionghoa untuk membangun kembali kehidupan mereka di sana.
Kelenteng Boen Tek Bio akhirnya didirikan atas dasar gotong royong masyarakat Tionghoa pada 1684. Masyarakat Tionghoa mengumpulkan dana bersama dan memboyong para tukang bangunan asli dari Tiongkok. Hasilnya, terciptalah kelenteng yang benar-benar mencirikan keaslian Tionghoa.
Keunikan dari Kelenteng Boen Tek Bio adalah kelenteng ini memiliki tradisi yang sudah berlangsung ratusan tahun yaitu terkenal dengam Gotong Toapekong. Setiap 12 tahun sekali saat tahun Naga menurut kalender Tionghoa, di Kota Tangerang berlangsung arak-arakan Joli Ka Lam Ya, Kwan Tek Kun dan Joli Kwan Im Hud Couw.
Peta jarak perumahan Tropicana Residence dengan Klenteng Boen Tek Bio (source: google maps)
Bagi Anda yang ingin merasakan sensasi Imlek yang meriah setiap tahunnya, memiliki rumah di dekat klenteng adalah pilihan. Di dekat lokasi radius 4,9 kilometer terdapat Perumahan Tropicana Residence. Estimasi waktu tempuh sekitar 10 menit tanpa macet.
Perumahan Tropicana Residence
Perumahan Tropicana Residence berlokasi di Jalan Buaran PLN, Cikokol, Tangerang. Hunian ini mengusung konsep alam yang memberikan ketenangan dan kenyamanan untuk beristirahat.
Pengembang menawarkan model hunian yang cocok untuk musim tropis, seperti di Indonesia. Anda tidak perlu khawatir dengan teriknya matahari karena rimbunnya tanaman di sekitar perumahan akan mengurangi hawa panas dari matahari.
Di perumahan ini, Anda bisa memilih tiga tipe rumah yakni Tipe 90/120, tipe 50/20, dan tipe 69/60. Harga untuk mendapatkan setiap unit rumah di Tropicana Residence adalah Rp 650 juta – Rp 1,3 miliar.
3. CitraSun Garden Semarang
Perumahan Citra Sun Garden Semarang
Perumahan selanjutnya adalah CitraSun Garden Semarang. Perumahan ini berada di Semarang, tepatnya di Main Gate, Diamond Hill Road. Konsep ini merupakan kawasan residensial ekslusif yang menawarkan hunian berkualitas premium dan mengedepankan unsur green living.
Dengan luas 20 hektar dengan konsep berbentuk perbukitan ini, Anda bisa memilih 13 tipe rumah yang sesuai dengan kebutuhan Anda, dengan kisaran harga Rp 900 juta – Rp 5,5 miliar.
Selain itu, lokasi rumah ini juga berdekatan dengan klenteng bersejarah Sam Po Kong, dengan radius 12,4 kilometer dan estimasi waktu perjalanan selama 25 menit.
Klenteng Sam Po Kong (source: google maps)
Klenteng Sam Po Kong selain menjadi tempat ibadah penganut Konghuchu, juga menjadi bukti pendaratan dan persinggahan Laksamana Tiongkok bernama Cheng Ho. Meskipun Laksamana Cheng Ho merupakan penganut Islam, masyarakat Tionghoa di Semarang menganggapnya sebagai dewa yang akan hidup kembali dan akan memberi bala bantuan.
Pada tahun 1724, setelah ratusan tahun setelah Laksamana Cheng Ho meninggalkan Semarang, masyarakat mendirikan kuil-kuil yang sering mengadakan upacara-upcara persembahan. Sebagai bentuk kehormatan dan pemujaan terhadap Laksamana Cheng Ho, dibangunlah Klenteng Sam Po Kong.
Saat ini Klenteng Sam Po Kong juga menjadi tempat wisata di Semarang. Di sana terdiri dari komplek klenteng, Sam Po Kong juga terdiri dari sejumlah anjungan yaitu Klenteng Besar, goa Sam Po Kong, Klenteng Tho Tee Kong, dan empat tempat pemujaan (Kyui Juru Mudi, Kayai Jangkar, Kyai Cundrik Bumi dan Mbah Kyai Tumpeng).
Di sana juga terdapat goa yang memiliki mata air yang tak pernah kering. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, mata air yang tak kering ini sebagai bukti petilasan yang pernah ditinggali Laksamana Cheng Ho.
4. Citra Grand Semarang
Perumahan Citra Grand Semarang
Masih dekat dengan lokasi Klenteng Sam Po Kong di Semarang, radius 9 kilometer dari klenteng terdapat perumahan Citra Grand Semarang. Waktu tempuh dari perumahan menuju klenteng sekitar 25 menit.
Perumahan Citra Grand Semarang ini merupakan karya apik dari pengembang ternama Grup Ciputra. Hunian ini mengusung konsep “City of Festival” dan juga bagian dari kota mandiri.
Dengan area seluas 60 hektar, Anda bisa tinggal pada kawasan hunian yang teritengrasi dengan area bisnis dan komersial. Lokasi perumahan masih asri, dengan kontur berbukit di sisi timur dari Semarang Selatan. Anda masih bisa merasakan udara yang bersih, hawa pegunungan yang sejuk dan lingkungan yang alami.
Anda bisa memilih 9 tipe rumah dengan berbagai ukuran dan luas bangunan. Harga untuk memiliki rumah Citra Grand Semarang ini dipatok sebesar Rp 600 juta – Rp 4 miliar. Fasilitas yang ditawarkan pun sangat lengkap, antara lain mini clubhouse, grandwalk, pemandangan yang indah dari danau buatan, dan kincir raksasa dan juga terbesar di Kota Semarang.
5. Aditya Sentana Residence
Peta jarak Proyek Aditya Sentana Residence dengan Klenteng Kong Co Bio (source: google maps)
Terakhir referensi rumah dekat klenteng bersejarah di Indonesia adalah Perumahan Aditya Sentana Residence yang ada di daerah Tabanan, Bali. Jaraknya hanya 5,5 kilometer dengan estimasi waktu tempuh selama 13 menit.
Klenteng Kong Co Bio (Source: klenteng.com)
Klenteng ini menjadi satu-satunya tanda bersejarah yang menyatukan penganut Hindu, Budha, Tao, dan Konghucu. Hal itu terlihat pada arsitektur bangunan yang memadukan unsur Tiongkok dan Hindu.
Menurut informasi yang didapat Rumah.com, klenteng ini sering dikunjungi oleh ribuan pengunjung yang tidak hanya dari dalam Tabanan melainkan juga dari luar Tabanan.
Selain digunakan sebagai tempat pemujaan, klenteng ini juga menjadi obyek wisata. Meskipun terbilang kecil, klenteng ini tetap ramai di hari-hari kerja atau libur.
Proyek Kavling Aditya Sentana Residence
Perumahan Aditya Sentana Residence berada di Jalan Cempaka Putih, Tabanan-Bali. Hunian ini memiliki lokasi yang strategis.
Tabanan kini sudah menjadi daerah penghubung perjalanan bisnis para investor yang melakukan perjalanan menuju Denpasar. Hal ini tak lepas dari pembangunan tol baru sepanjang 145 kilometer yang akan menghubungkan Bali Selatan dengan Bali Utara.
Dengan rencana pembangunan infrastruktur itu, Perumahan Aditya Sentana Residence juga bisa menjadi pilihan terbaik untuk Anda yang ingin berinvestasi. (Kantri M/Ahm)