Liputan6.com, Jakarta Predikat kota terbesar dan terpadat kedua setelah DKI Jakarta memicu laju pertumbuhan properti di Surabaya semakin tak terbendung. Fakta ini senada dengan hasil laporan Colliers International Indonesia.
Dalam riset tersebut, pasokan baru apartemen strata-title di Surabaya diproyeksi akan meningkat tajam hingga 2019 dengan penambahan sekitar 28.640 unit dari 37 proyek baru.
Colliers memperkirakan total pasokan apartemen pada tahun 2016-2018 akan mencapai 75.083 unit, lebih rendah dari prediksi sebelumnya di angka 77.549 unit. Dari total unit tersebut, sekitar 26.583 unit akan selesai dibangun pada tahun 2016, 24.447 unit di tahun 2017, dan 24.053 unit di tahun 2018.
Advertisement
Prediksi angka ini semakin diperkuat Associate Director Research Colliers, Ferry Salanto, yang memaparkan pasokan terbesar selama empat tahun ke depan akan muncul di Surabaya Timur dengan porsi 47% dan diikuti Surabaya Barat dengan 36%.
Sedangkan Surabaya Selatan dan Tengah hanya akan mendapatkan penambahan sekitar 5.000 unit dari 10 proyek yang akan dibangun.
“Segelintir pengembang baru mulai hadir dan meramaikan pasar apartemen di Surabaya dengan menyasar wilayah timur dan barat. Ini menandakan masih ada keyakinan terhadap prospek pasar apartemen di Surabaya selama beberapa tahun ke depan,” jelasnya.
Terbukti, berdasarkan listing perumahan baru Rumah.com terdapat dua suplai apartemen teranyar yang hadir diantaranya Apartemen Menara Rungkut.
Sengaja dikembangkan untuk kategori konsumen yang menginginkan gaya hidup praktis nan modern di sebuah kawasan bergengsi. Apartemen Menara Rungkut berlokasi di Jl. Kyai Abdul Karim No. 37 – 39, Rungkut, Surabaya Timur.
Di Apartemen Menara Rungkut, penghuni bisa menikmati kehadiran kolam renang, fitness, food court, arena bermain, pertokoan eksklusif, area publik, dan parkir.
Menyoal harga, berikut tabelnya;
Dengan bandrol harga terjangkau, boleh jadi pangsa pasar apartemen merupakan kalangan mahasiswa yang hendak menempuh pendidikan di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Pasalnya, jarak antara apartemen dengan kampus hanya 2,8km.
Jarak yang sama berlaku saat menuju Politeknik Pelayaran Surabaya.
Segmentasi konsumen serupa sepertinya turut dicontoh Amega Crown Residence yang dikembangkan oleh Amega Development. Bedanya, harga jual untuk unit terkecil (Studio) terpantau lebih murah yakni Rp199 juta.
Menilik lokasi, apartemen berada dalam jarak singkat dengan Politeknik Pelayaran Surabaya (1,1km). Keistimewaan lain yang dimiliki apartemen adalah waktu tempuh hanya lima menit ke Gerbang Tol Tambak Sumur.
Masih di wilayah Surabaya Timur tepatnya Mulyorejo, pemain properti ternama PT Pakuwon Jati Tbk ikut meramaikan persaingan apartemen lewat Educity Apartement.
Fasilitas publik yang berada dalam satu bilangan dengan apartemen meliputi Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), serta Universitas Airlangga.
Apartemen pun hanya sepelemparan batu dengan Supermal Pakuwon Indah yang masih dikembangkan oleh PT Pakuwon Jati Tbk.