Liputan6.com, Jakarta Idealnya, antara kamar tidur dan kamar belajar anak memang harus dipisahkan agar mereka dapat berkonsentrasi penuh selama belajar. Namun apa daya karena keterbatasan ruang, lokasi belajar pun terpaksa tetap berada di dalam kamar.
Nah, agar anak dapat belajar dengan lebih fokus, tak ada salahnya jika Anda mencoba mengaplikasikan aturan fengsui. Dan inilah saran fengsui dari Anjie Cho, ahli feng shui dan arsitek di New York, AS.
Posisi ranjang
Advertisement
Jangan meletakkan ranjang sejajar dengan pintu kamar, melainkan diagonal dari pintu kamar. Jadi bila pintu terdapat di kiri, ranjang berada di sudut kanan. Gunanya, agar anak dapat melihat keseluruhan ruangannya dan dapat melihat orang yang masuk ke dalam kamarnya.
Selain itu, hindari meletakkan ranjang menempel atau di bawah jendela untuk mencegah debu yang masuk dari luar sehingga langsung menempel di ranjang.
Bukan bunkbed
Bila plafon kamar anak tidak terlalu tinggi—bahkan cenderung rendah—sebaiknya tidak menggunakan ranjang bertingkat atau bunkbed sebagai lokasi tidurnya.
Anak yang tidur di bagian atas akan merasa areanya lebih sempit dan wajahnya terlalu dekat dengan plafon sehingga tak dapat bernapas dengan nyaman dan leluasa.
Jika anak harus berbagi kamar dengan saudaranya, gunakan ranjang terpisah atau ranjang tingkat yang rendah—misalnya kasur kedua ada di bawah kasur pertama.
Pasang cermin
Tanpa disadari, cermin akan membantu meningkatkan kepercayaan diri anak. Setiap melihat penampilan dirinya, anak akan merasa bangga.
Jadi, pasanglah cermin—minimal tingginya setengah badan anak—di dinding dan pastikan anak dapat melihat bayangan tubuhnya secara sejajar dengan garis pandangan matanya.
Bila dinding dipasang terlalu tinggi, rasa tak nyaman anak untuk terus mendongak akan membuat dirinya tak mampu mencapai keinginannya.
Foto momen kenangan, bukan poster
Boleh saja jika anak ingin memasang poster idolanya di dinding kamarnya, tapi pastikan tidak berukuran besar. Poster idola akan membuat cita-citanya hanya seperti idolanya dan kurang kreatif.
Untuk mengimbanginya, hias kamarnya dengan foto-foto dirinya saat traveling bersama Anda, atau foto dirinya saat berkumpul dengan saudara dan teman-temannya. Foto yang memorable akan membuat anak merasa dicintai dan diperhatikan.
Tentukan warna
Meski ingin menghadirkan warna ceria, bukan berarti kamar anak menjadi terlalu terang. Gunakan warna-warna netral seperti peach, krem, atau biru pastel untuk dinding kamarnya.
Lalu, pilih warna karpet yang lebih muda dibandingkan seprai dan dindingnya untuk memberikan kesan lapang. Hindari menggunakan warna lime green atau kuning sebagai warna dominan, karena membuat kualitas tidurnya terganggu.
Foto: Pixabay
Sumber: Rumah.com
Rina Susanto