Liputan6.com, Jakarta Perkembangan teknologi yang cepat, bagi sebagian besar orangtua, bak dua mata pisau. Jika tidak bisa mengawasi, pengaruh negatifnya akan mengganggu proses tumbuh kembang anak. Sayangnya, tidak sedikit pula orangtua yang tidak paham cara mengimbangi perkembangan teknologi tersebut.
Idzma Mahayattika, praktisi pendidikan dari Kidzmile Foundation menuturkan bahwa sejatinya perkembangan teknologi merupakan hal positif dan bisa memberikan kemudahan bagi aktivitas dan pendidikan anak.
“Namun, teknologi bisa menjadi masalah apabila disalahgunakan. Misalnya orangtua yang melepas anaknya begitu saja ketika menggunakan fasilitas internet, entah di komputer atau melalui gadget. Padahal, perlu ada pengawasan dan arahan dari orang tua,” kata Idzma seperti dilansir dari laman Rumah.com.
Advertisement
Baca Juga
Ia juga megatakan, saat anak menggunakan komputer untuk mengakses internet, sebaiknya posisi komputer berada di tempat yang mudah dijangkau oleh orang tua. Misalnya di ruang keluarga atau dekat dengan ruang makan.
(Baca juga: Tips Cari Rumah yang Dukung Tumbuh Kembang Anak)
“Dengan begitu, anak tidak memiliki kesempatan untuk ‘sendiri’ saat mengakses internet yang bisa menimbulkan rasa penasaran dan coba-coba (terhadap konten-konten dewasa),” ucap Idzma.
Bentuk pembatasan dan pendampingan kepada anak, misalnya, saat bermain game, sesuaikan dengan usia mereka, apakah gamenya mengandung pornografi, judi, atau kekerasan dimana tidak sesuai dengan usia mereka.
Seperti film dan acara televisi, game juga digolongkan pada pengguna dengan usia-usia tertentu. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa. Ada yang mengandung unsur kekerasan, ada pula yang vulgar. Selain itu tetapkan juga durasi waktunya.
“Di internet banyak sekali konten yang harus diawasi oleh orangtua, mulai dari tulisan, audio, video ataupun gambar. Bahkan, semua itu juga kerap ditemukan pada fitur sosial media, game, dan chat messen,” tutur Idzma.
Randy Hyde seperti dikutip dari e-book bertajuk “17 Rumus Internet Baik” mengatakan, hal yang paling berbahaya apabila anak sudah diterpa oleh konten berbau pornografi. Karena anak akan sulit berhenti untuk melihatnya lagi dan lagi. Hingga akhirnya menjadi kecanduan.
“Sekali tayangan tersebut sudah ‘ON’ yang berarti menyala dan terekam di kepala anak, maka tidak mudah untuk dimatikan,” katanya. Artinya, Anda sebagai orangtua sudah seharusnya tidak lengah untuk memantau anak dengan teknologi khususnya yang tersambung internet.
Idzma juga memaparkan 3 hal yang harus dilakukan orangtua sebagai upaya kontrol terhadap pemakaian internet oleh anak, antara lain:
1. Sering-sering mengajak berdiskusi
“Langkah pertama, orangtua harus senantiasa mengajak anak berdiskusi akan kebutuhannya saat hendak mengakses internet. Memang ini terdengar seperti cerewet dan tidak mencerminkan sebagai orangtua yang kekinian.”
“Biarlah anak Anda dianggap tidak mengikuti teknologi atau tidak kekinian oleh orang lain. Ambil positifnya, dengan sikap seperti itu justru Anda berkesempatan untuk mengajari anak tentang arti kebutuhan. Terutama mengajari anak bahwa membeli atau memiliki sesuatu harus sesuai kebutuhan,” ucap Idzma.
2. Diskusikan tanggung jawabnya
Setelah berdiskusi, jangan lupa untuk memberikan pemahaman kepada anak bahwa menggunakan gadget harus berlandaskan kesepakatan seperti konsekuensi yang harus dijalankan.
“Selain itu, anak Anda harus tahu, bahwa orang tua berhak memeriksa isi telepon genggam anak. Dan apabila internet disalahgunakan oleh anak, pastikan ia akan mendapat konsekuensinya,” ucap Idzma.
3. Diskusikan resikonya.
Baik orangtua dan anak harus mengetahui resiko negatif akibat penyalahgunaan gadget ataupun internet, sekaligus cara pencegahan dan bagaimana mengantisipasinya.
Selain itu, selalu ingatkan anak juga untuk bercerita kepada orang tua tentang hal yang membuatnya tidak nyaman saat menggunakan gadget atau internet.
Dan berikut adalah tips aman yang harus dilakukan orangtua untuk memantau penggunaan internet oleh anak:
- Gunakan password yang unik dan sulit diterka. Terapkan password untuk semua situs yang berbeda. Tujuannya, bila satu akun sempat diakses anak, maka Anda masih tetap bisa mengaksesnya juga dengan akun yang lainnya.
- Cek URL situs sebelum anak Anda login.
- Manfaatkan fitur pelindung privasi.
- Selalu melakukan ‘sign out’ setelah membuka website.
- Rutinlah memperbarui browser dan sistem operasi Anda dengan patch dan versi terbaru.
Advertisement