Tips Ubah Teras Rumah Jadi Kebun Minimalis

Memiliki pekarangan rumah yang ditumbuhi berbagai tanaman nampaknya akan menjadi hal yang menyenangkan.

oleh Kantrimaharani diperbarui 07 Okt 2016, 16:00 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2016, 16:00 WIB
Tips Ubah Teras Jadi Kebun Minimalis
Memiliki pekarangan rumah yang ditumbuhi berbagai tanaman nampaknya akan menjadi hal yang menyenangkan.

Liputan6.com, Jakarta Memiliki pekarangan rumah yang ditumbuhi berbagai tanaman sepertinya bisa jadi hal yang menyenangkan. Selain membuat teduh, adanya tanaman di rumah juga bisa dimanfaatkan sebagai ‘dapur alam’ yang berisikan tanaman berbagai bumbu masakan.

Namun masalahnya, tidak sedikit masyarakat yang masih ragu untuk membuat kebun di pekarangan rumah, dengan alasan keterbatasan lahan.

Dr. Viswanath Kadur, seorang Entomologis dari India menepis semua anggapan bahwa lahan yang sempit tidak bisa dibuat kebun.

Seperti dilansir dari laman Rumah.com, setelah pulang dari Amerika Serikat, Dr. Kadur mencoba berinovasi membuat kebun untuk para masyarakat urban di perkotaan yang memiliki lahan terbatas.

Hasilnya, taman miliknya di Hyderabad India menjadi kebun teras tertua sekaligus menjadi bahan acuan bagi orang yang ingin membuat kebun di teras.

Salah satu keberhasilan lain dari Dr. Kadur adalah ‘menyulap’ taman-taman kumuh di India untuk dijadikan uji coba bagi masyarakat yang tertarik untuk berkebun di teras rumah mereka.

Bahkan, ia juga mengajarkan masyarakat India untuk bisa bercocok tanam mulai dari mengenalkan jenis tanamannya hingga bagaimana proses menanam yang benar.

Nah, pada artikel ini akan dibahas mengenai 5 hal penting ketika membuat kebun minimalis di teras, berdasarkan pengalaman dari Dr. Kadur yang dihimpun Rumah.com:

Tahap Persiapan – pilih dan dapatkan ruang yang tepat

Teras rumah sebaiknya tidak dibuat dengan material keras seperti cor, marmer, tegel, beton, atau keramik saja. Melainkan harus ada kombinasi komposisi antara material keras dan tanah yang akan ditumbuhi rerumputan.

Bila lahan terbatas, Anda juga bisa menggunakan pot sebagai wadah tanaman. Namun, sebelum po-pot tersebut dipasang, lapisi dahulu bagian bawahnya dengan alas yang terbuat dari melamin. Tujuannya, agar air dan serpihan pupuk atau tanah tidak mengotori lantai

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pilih tanah yang tepat dan kaya nutrisi

Layaknya manusia yang membutuhkan asupan makanan, begitu pun tanaman yang juga butuh nutrisi yang didapat dari akarnya. Untuk itu pemilihan media khususnya tanah menjadi sangat penting diperhatikan.

Adapun kompisisi untuk media tanam yang baik antara lain, tanah biasa dicampur dengan kompos sabut/gabut/pasir dan kascing (pupuk kotoran cacing) ke dalam jumlah yang sama.

Waktu yang tepat saat menambahkan kompos dan media tanam lainnya sebaiknya setelah hujan lebat. Namun jika hanya menambahkan kompos saja sebaiknya dilakukan setiap minggu untuk memastikan bahwa tanaman cukup mendapatkan nutrisi.

Tips untuk pemula

Apabila kegiatan berkebun adalah pengalaman pertama Anda, hal yang bisa dilakukan sebagai kelinci percobaan adalah dengan menggunakan wadah berukuran sedang seperti wadah panci untuk wadah tanam.

Jenis tanaman yang bisa ditanam antara lain tomat dan cabai. Karena kedua tanaman tersebut tidak terlalu memerlukan banyak perawatan. Namun, sangat diperlukan kesabaran ekstra karena butuh waktu beberapa bulan untuk bisa tumbuh dengan banyak.

Anggap uji coba ini sebagai latihan sebelum benar-benar memulai proses penanaman dengan ukuran yang lebih besar.


Ingat, semua jenis tanaman bisa tumbuh di teras!

Menjawab pertanyaan apakah semua tanaman bisa tumbuh di kebun teras, Dr. Kadur menjawab tentu saja bisa.

Ada beberapa jenis tanaman yang bisa ditanam dan memiliki fungsi yang baik antara lain, kacang panjang, cabe, tomat, terong, okra, mentimun, labu, kentang, bawang, lobak, dan wortel. Beberapa jenis buah-buahan juga bisa ditanam misalnya, jambu dan pisang.

Hal penting lainnya yang perlu diingat

Terakhir, hal-hal penting yang harus diperhatikan adalah menyiramnya secara teratur. Terlebih saat memasuki musim kemarau. Tanamann setidaknya membutuhkan penyiraman sebanyak dua kali dalam sehari.

Jenis air yang disarankan oleh Dr. Kadur adalah air hujan yang sudah Anda tampung pada sebuah bejana. Karena air tersebut tergolong murni dan belum mengalami kontaminasi.

Perhatikan juga kelembapan, untuk itu jangan lakukan penyiraman saat musim hujan tiba karena nutrisinya jadi cepat terbuang. Selain penyiraman, pencahayaan juga sangat penting bagi tanaman.

Hindari sinar matahari yang terlalu terik. Letakkan pot tanaman pada tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Atau bisa juga menggunakan alat penutup tanaman yang disebut sebagai paranet.

Tanaman yang terkena sinar matahari terlalu terik bisa menyebabkan tanaman menjadi hangus.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya