Liputan6.com, Jakarta Coldwell Banker Commercial Indonesia menyatakan bahwa keberadaan properti komersial justru menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih perumahan maupun apartemen.
Idelanya, masyarakat saat ini mengutamakan konsep one stop living di mana semua fasilitas lengkap berada dalam satu kawasan, sehingga penghuni tidak direpotkan ketika hendak mengakomodir keburuhannya. Semuanya bisa dilakukan hanya dengan berjalan kaki.
Kepada Rumah.com, VP Strategic Advisory dari Coldwell Banker Commercial Indonesia, Tommy H Bastami mengatakan, pasar properti umumnya didorong oleh empat faktor penting, yaitu demografi, kebijakan pemerintah, pengembangan infrastruktur serta pertumbuhan properti komersial.
Advertisement
“Dulu properti komersial dibangun mendekati perumahan. Namun saat ini berubah. Keberadaan properti komersial justru menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih perumahan,” katanya.
Menurut data Coldwell, dibandingkan Depok dan Bogor, jumlah ruang ritel di Bekasi lebih tinggi, meskipun masih di bawah Tangerang. Suplai hotel di wilayah ini tumbuh 21% per tahun dan pertumbuhan ritel tumbuh 53% per tahun.
(Simak ulasan terlengkap apartemen di Bekasi)
Mengikuti tren yang terjadi, membuat sejumlah pengembang kawakan ikut terjun mengadopsi konsep terbaru ini. Di Bekasi sendiri, pemain yang mengembangkan kawasan hunian terpadu diantaranya PT PP Properti, Adhi Karya, hingga yang terbaru PT Selaras Mitra Sejati (SMS).
Melalui proyek mixed-use development seluas 2,3 hektare, Pesona City Bekasi yang dikembangkan PT SMS mengusung tata ruang campuran antara perkantoran, ruang ritel dan tiga tower apartemen.
“Pengembangan ini merupakan respon atas permintaan pasar yang menginginkan kawasan hunian terpadu. Pangsa pasar yang kami incar adalah keluarga muda serta pekerja di kawasan industri sekitar Bekasi. Ini sesuai dengan harga yang kami pasarkan yakni mulai Rp280 jutaan,” kata Direktur Utama PT. Selaras Mitra Sejati, Alwi Bagir Mulachela, kepada Rumah.com.
Lokasi proyek tersebut cukup layak bagi kaum urban yang beraktivitas di Ibu Kota, sebab terhubung langsung dengan jalan tol lingkar luar dan cikampek. Kawasan ini juga cocok untuk berinvestasi mengingat pertumbuhan kawasan Bekasi dan sekitarnya yang masih tinggi karena didukung pengembangan kawasan industri.
Baca juga: Apartemen Subsidi di Bekasi Dilepas Rp300 Juta
Setiap tahun diperkirakan terjadi penambahan populasi sekitar 100 ribu jiwa di Bekasi. Hal itu merupakan bukti bahwa sektor hunian sangat diperlukan di Kota Patriot tersebut.
Bukti ini senada dengan minat pembeli yang terjadi di apartemen besutan PT SMS. “Hingga September 2017, penjualan tahap 1 telah terjual hingga 50 persen dan kami menargetkan hingga akhir tahun 2017, penjualan dapat mencapai 100 persen,” ujarnya.
“Kami optimistis proyek ini juga bisa diserap pasar dengan baik mengingat potensi Bekasi dan sekitarnya masih cukup tinggi. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 2,7 juta jiwa saat ini, membuat Bekasi menjadi kota yang hidup dan tentunya membutuhkan hunian yang nyaman dan mampu menunjang penghuni melakukan berbagai aktivitasnya,” ia mengakhiri.