Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tidak bahagia jika baru menikah sudah langsung dapat menempati rumah baru. Yap, hal ini mungkin saja jika memang Anda sudah merencanakan dan punya komitmen kuat untuk membeli rumah sejak awal bekerja dengan target tercapai sebelum menikah.
(Baca juga: Biar Sederhana yang Penting Mandiri Dulu. Ini 4 Trik Cepat Punya Rumah Bagi Pengantin Baru)
Namanya juga newbie untuk urusan rumah—karena saat sebelum menikah, rumah baru masih dalam tahap pembangunan—ada beberapa hal yang belum Anda sadari dalam mengatur biaya rumah yang ternyata bisa menguras dompet Anda. Seperti yang dirangkum dari Rumah.com, waspadai pengeluaran seperti ini.
Advertisement
1. Sibuk dengan interior rumah
Biasanya godaan terbesar dalam mengatur rumah baru adalah keinginan mempercantik interior rumah. Masalahnya tanpa Anda sadari ada biaya operasional yang tidak bisa Anda abaikan. Misalnya karena ingin suasana di rumah selalu sejuk, Anda menggunakan AC di semua kamar dan ruang keluarga.
Padahal, AC sebaiknya hanya digunakan untuk ruangan yang digunakan untuk tidur saja. Untuk ruang keluarga Anda bisa mengakalinya dengan menambahkan kipas di plafon serta menciptakan plafon yang tinggi.
2. Adanya ‘penunggu rumah’
Pengantin baru cenderung menempati rumahnya tidak rutin, jadi Anda pasti masih mengatur antara menginap di rumah orangtua, menginap di rumah mertua, atau menginap di rumah kakek dan nenek jika mereka masih ada.
Akibatnya, rumah menjadi jarang ditinggali—terutama jika rumah ini letaknya di pinggiran kota dan cukup jauh dengan lokasi kerja. Jika memang Anda masih seperti ini, sebisa mungkin carilah orang terpercaya untuk ‘menunggu rumah’ Anda.
Tak harus seterusnya tinggal di situ, melainkan dia bisa menjadi tukang kebun dan membersihkan rumah. Percayalah, membereskan rumah yang rusak akibat tak ditinggali jauh lebih besar dibandingkan harus membayar seseorang untuk merapikan rumah Anda setiap hari.
Pengeluaran Bulanan Pengantin Baru
3. Biaya transportasi
Akibat menyesuaikan dengan bujet, Anda pun harus membeli rumah di pinggiran kota yang cukup jauh dari lokasi kerja Anda dan pasangan. Jika memang seperti ini Anda harus menghitung biaya transportasi secara matang.
Awalnya mungkin Anda dan pasangan semangat berangkat dan pulang kerja bersama, tapi begitu menghitung biayanya ternyata lebih besar dibandingkan biaya tarif listrik. Untuk itu, carilah alternatif transportasi lain yang lebih murah, misalnya gunakan shuttle bus kompleks.
4. Biaya renovasi
Jangan salah, meski rumah masih baru biasanya tetap butuh renovasi. Untuk perumahan yang pembangunannya bersifat massal, tetap akan butuh perbaikan. Sebelum menempati rumah, ajaklah tukang bangunan kepercayaan keluarga Anda untuk memeriksa seluruh rumah.
Jika memang butuh perbaikan, misalnya saluran air yang harus diperbaiki, segera atur kembali. Anda bisa menggunakan uang sisa pernikahan atau uang hadiah pernikahan untuk merenovasi rumah ini.
Nah, bagi Anda yang tengah mencari rumah jadi penting untuk memperhatikan jarak tempuh ke tempat kerja, infrastruktur di sekitar hunian, dan kondisi bangunan. Cek di sini untuk pilihan hunian yang bisa Anda jadikan pertimbangan mulai harga Rp300 jutaan!
Rina Susanto
Advertisement