Liputan6.com, Jakarta Bagi Anda yang tengah mencari peluang bisnis, cobalah lirik bisnis hunian atau properti, salah satu bisnis yang tidak akan pernah mati dan minim risiko. Ya, hunian adalah salah satu kebutuhan dasar manusia, kebutuhan akan bertempat tinggal.
Peluang ini tentunya bisa Anda manfaatkan untuk berinvestasi. Beli rumah lalu saat momennya tepat bisa Anda jual lagi rumahnya. Atau bisa juga saat menunggu momen untuk menjual kembali Anda sewakan rumahnya. Menggiurkan, bukan?!
Baca Juga
Dan salah satu daerah yang investasi pada rumah tapaknya cukup manis untuk dicicip adalah kota Solo. Mengapa Solo? Tahun 2016 lalu, kondisi bisnis properti di Solo didominasi transaksi perumahan kelas menengah atas.
Advertisement
(Baca juga: Potensi dan Perkembangan Surabaya Makin Mengejar Jakarta)
Ya, perumahan kelas menengah yang harganya di bawah Rp500 juta pada tahun lalu memang kurang ‘bergairah’ dibanding harga rumah yang berkisar diangka diatas Rp500 juta di Solo. Namun seiring berjalannya waktu, tahun ini pergerakan pasar properti di Solo begitu bergairah.
Rumah.com Property Index mencatat bahwa pada Q3 2017, harga rumah tapak di Solo dengan rentang di bawah Rp1 miliar mencapai Rp5,42 juta per meter persegi. Naik sebesar 5,74% dibandingkan kuartal sebelumnya. Cek di sini untuk pilihan listing rumah di Solo dengan harga di bawah Rp1 miliar.
Jika dilihat dari Q3 2016, median harga rumah tapak di Solo dengan rentang di bawah Rp1 miliar memang terus mengalami kenaikan hingga puncaknya pada Q3 2017. Salah satu faktor naiknya harga rumah tapak di Solo naik secara konsisten adalah perkembangan properti di Solo yang semakin signifikan dari waktu ke waktu.
Peluang Investasi di Solo
Tidak hanya dari sektor residensial, namun juga sektor komersial seperti deretan ruko dan perbelanjaan lifestyle mal di koridor Jalan Ir. Soekarno. Pusat perbelanjaan tersebut juga dirambah oleh tenant berkelas internasional akibat terus meningkatnya daya beli masyarakat Solo. Dan hal ini tentu saja semakin memicu minat investor dari luar kota untuk berinvestasi di kota ini.
Trafik penerbangan menuju Solo juga semakin tinggi dari Makassar, Jakarta, dan kota-kota besar lainnya. Pembangunan high rise building juga terus meningkat disusul dengan tren hunian superblok. Dengan potensi tersebut, Solo tak lagi dipandang sebelah mata. Sekedar informasi, saat ini kondisi kota Solo sudah cukup padat, hal ini juga memicu terus naiknya median harga rumah tapak di Solo.
Rencana Pemkot Surakarta membangun Kota Solo menjadi Kota Bisnis dengan pembangunan Mall dan Apartemen serta kawasan komersial di ujung barat jalan Adi Sutjipto juga diyakini mendorong terjadinya peningkatan harga. Cek di sini untuk mengukur kemampuan cicilan KPR dari rumah yang Anda taksir di Solo.
Dua Kecamatan di Solo Utara bahkan juga diproyeksikan akan menjadi pusat kegiatan bisnis tersebut yaitu tiga kawasan di Kecamatan Banjarsari seperti kawasan Joglo, Komplang, dan Tirtonadi. Sedangkan di Kawasan Mojosongo yang diproyeksikan menjadi pusat kegiatan bisnis yaitu di kawasan Bagian Timur dan Utara Solo.
Jika peluang manisnya investasi rumah tapak di kota Solo kurang mengena di hati Anda, maka Anda bisa simak aneka pilihan perumahan di Yogyakarta berikut ini.
Advertisement