Mengenal Lebih Dekat Ibu Kota Baru Indonesia

Yuk simak seperti apa ibu kota baru Indonesia di wilayah Balikpapan dan Samarinda berikut ini

oleh boyleonard diperbarui 30 Agu 2019, 13:01 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2019, 13:01 WIB
Ibu Kota Baru
Kenali Wajah Ibu Kota Baru Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Spekulasi mengenai lokasi pemindahan ibu kota baru akhirnya telah mendapatkan keputusan, Kalimantan Timur sebagai nama yang terpilih. Sebelumnya kenali dulu seperti apa ibu kota baru ini.

Pengumuman pemindahan ibukota ke Kalimantan Timur telah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada pekan ini. Lokasi ibu kota baru itu akan berada di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara di wilayah berjuluk Bumi Etam.

Dilihat dari keunggulan lahannya, provinsi yang juga dikenal sebagai Bumi Mulawarman tersebut memiliki ketersediaan lahan dengan status Area Penggunaan Lain, hutan produksi dengan konsesi HTI dan hutan produksi yang bebas konsesi

Belum lagi jika melihat dari sisi infrastruktur yang terdiri atas perlintasan dua jalan poros atau utama termasuk jalur pesisir Samboja, Muara Jawa, Sangasanga.

Informasi seputar properti di Kota Semarang lewat AreaInsider

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Kunjungi event DealJuara, Pameran Properti Online Terbesar di Indonesia yang digelar Rumah.com mulai 7 Juli sampai 30 September 2019, dengan beragam penawaran menarik mulai dari diskon rumah sampai Rp480 juta, hingga tukar rumah lama dengan rumah baru!

Kawasan ini pun nantinya akan dilewati oleh jalan tol pertama di Balikpapan, yakni Balikpapan - Samarinda. Selain itu wilayah ini sudah memiliki dua Bandara Internasional.

Dekat dengan Bandara Internasional Sultan AM Sulaiman Sepinggan di Balikpapan dan Bandara APT Pranoto di Samarinda. Selain itu juga dekat dengan Pelabuhan Terminal Peti Kemas Kariangau, Balikpapan dan Terminal  Peti Kemas Palaran, Samarinda.

Dari sisi demografi sifatnya heterogen karena sebagian besar merupakan pendatang.

Di samping kelebihan-kelebihan tersebut, provinsi ini juga ada sejumlah kekuarangan. Misalnya banjir pada wilayah yang dekat dengan hulu das, Ketersediaan sumber daya air tanah rendah. Selain itu sebagian merupakan kawasan hutan lindung. Terakhir juga rawan polusi udara dari kegiatan penambangan

Mau buat surat keterangan kerja untuk ajukan KPR? Download Di Sini

Potensi pariwisata bekas wilayah kerajaan tertua Indonesia ini tak kalah menarik. Di Samarinda dan beberapa kota lain misalnya memiliki Wisata Susur Sungai Mahakam, Wisata Budaya khas Suku Dayak.

Ini adalah sebagian potensi pariwisata yang menarik dan bisa dikembangkan:

  1. Kota Balikpapan: Konservasi Beruang Madu, Hutan Mangrove, Penangkaran Buaya Teritip

  2. Kutai Kartanegara: Wisata Alam dan Budaya Kesultanan Kutai

  3. Kutai Barat: Cagar Alam Kersik Luway (Anggrek Hitam)

  4. Mahakam Ulu: Wisata Sungai (Riam)Kutai Timur, Taman Nasional Kutai, Kawasan Karst

  5. Bontang: Pulau Beras Basah

  6. Penajam Paser Utara: Pantai Corong

  7. Paser: Pantai Pasir Mayang

  8. Berau: Kawasan Kepulauan Derawan, Labuan Cermin dan Pulau Kaniungan (Biduk – Biduk), Hiu Paus (Talisayan)

  9. Dan masih banyak lainnya

Pro Kontra Rencana Pemindahan Ibu Kota

Rencana pemindahan ibu kota pun menuai pro dan kontra tersendiri. Tak semua kalangan menilai positif. Lantaran dianggap sebagai keputusan terburu-buru dan tidak partisipatif.

Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kaltim, Yohana Tiko mengatakan, keputusan ini tidak partisipatif. Sebab keputusan pemindahan ibu kota ke Bumi Etam ini tidak sama sekali melibatkan masyarakat. Baik melalui metode jajak pendapat, survei dan lainnya tak pernah dilakukan.

“Kami juga mempertanyakan kenapa tak dilakukan jajak pendapat, tidak ditanyakan dulu kepada warga. Padahal ada hak warga untuk menyampaikan pendapatnya terkait pemindahan ibu kota ini,” bebernya. 

Rencana pemindahan ibu kota ke Sepaku di Penajam Paser Utara dan kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Bukit Soeharto itu dinilai bukan opsi yang tepat. Sebab, hal itu tentu menyalahi peruntukan ruang. Perubahan kebijakan guna melegalkan praktik buruk pengelolaan lingkungan hidup tentunya jadi awal berubahnya fungsi dan pola ruang. 

Fungsi Konservasi Tahura yang bertujuan untuk menjaga kelestarian dan menjamin pemanfaatan potensi kawasan serta sebagai wilayah koleksi tumbuhan dan satwa untuk kepentingan penelitian, pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi nanti akan berganti menjadi tembok megah.

Ingin cepat sewakan rumah? Baca panduannya di sini

“Bayangkan  saja, berapa banyak yang hilang dari keanekaragaman hayati apabila ibu kota benar pindah ke lokasi itu. Flora dan fauna akan kehilangan rumahnya, pelaku bisnis akan mengubahnya menjadi perumahan mewah, Mall dan pusat hiburan. Itu sama sekali tak berhubungan dengan kegiatan konservasi,” tegasnya.

Selain itu, lanjut Tiko, kawasan Sepaku di Kabupaten Penajam Paser Utara masuk pada bagian hulu Teluk Balikpapan. Terdapat banyak kampung nelayan tradisional di kawasan tersebut. Ibu kota diharapkan tak menggusur kelangsungannya. Mengingat, nelayan tradisional bukan tipe nelayan yang melaut jauh dari bibir pantai. “Jika terganggu, tentu akan mengganggu para nelayan untuk mencari ikan,” jelasnya.

Temukan beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, kpr, pajak, hingga legalitas properti di Panduan Rumah.com

Hanya rumah.com yang Percaya Anda semua bisa punya rumah

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya